Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Pencarian delapan nelayan asal Kabupaten Trenggalek yang hilang di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar, hingga kini belum membuahkan hasil.
Salah satu yang menjadi kendala pencarian korban adalah kondisi ombak di tempat kejadian musibah yang cukup besar.
Hal itu diungkapkan Dantim Basarnas Pos SAR Trenggalek, Andris Tri Prasetya, saat ditanya wartawan soal progres pencarian delapan nelayan tersebut.
Andris menuturkan, dalam upaya pencarian hari ke dua ini, pihaknya telah menetapkan wilayah.
Sementara pencarian dilakukan dengan menyisir pantai di dekat titik kejadian musibah, yakni di Pantai Pangi, Bakung, dan Pantai Tambakrejo, Wonotirto.
“Pencarian hari kedua saat ini kondisi di Pantai Gayasan tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian. Jadi kami lakukan penyisiran di Pantai Pangi dan Pantai Tambakrejo untuk pos pemantauan,” jelas Andris, Jumat (8/9/2023).
Dia menambahkan, dalam proses pencarian ini pihaknya menyiagakan dua perahu karet. Selain itu, ada dua perahu jukung milik nelayan yang juga dikerahkan turut mencari korban.
“Sesuai SOP, upaya pencarian akan dilakukan tujuh hari. Sementara hingga saat ini belum ada yang ditemukan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua kapal nelayan asal Pantai Prigi, Trenggalek, mengalami kecelakaan di perairan Blitar Selatan, Rabu (6/9/2023).
Kapal dengan nama lambung Mandala serta sebuah kapal kecil yang mengekor di belakangnya, dihantam ombak besar hingga terbalik dan terdampar di Pantai Gayasan Blitar.
Dua kapal itu mengangkut sebanyak 23 anak buah kapal (ABK). Akibat kejadian itu, delapan ABK hingga saat ini masih belum ditemukan, sementara 15 sisanya selamat.