Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang tak bisa berbuat banyak terkait kondisi tanggul kritis di sepanjang Kali Gunting, Mojoagung.
Saat ini, Pemkab Jombang hanya bisa menunggu langkah BBWS Brantas, yang disebut mulai memproses lelang untuk penanganan tanggul kritis pada tahun depan.
“Informasi yang kami terima, sekarang sudah mulai memproses untuk lelang. Jadi kita masih menunggu informasi dari BBWS,” jelas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi, saat dikonfirmasi, Senin (20/11/2023).
Berdasarkan penjelasan yang diterima Dinas PUPR Kabupaten Jombang, pihak BBWS Brantas akan menangani tanggul kritis di Kali Gunting pada APBN 2024.
Namun terkait kapan dimulai penanganan, dan titik mana yang akan ditangani, pihak Dinas PUPR Kabupaten Jombang tak bisa menjelaskan secara rinci.
“Karena sepenuhnya (perbaikan tanggul kritis di Kali Gunting) wewenang BBWS,” tutur Bayu.
Dalam prosesnya, lanjut Bayu, setelah tender yang dilakukan BBWS Brantas rampung, baru akan ada pelaksana yang akan menangani tanggul kritis. Setelah itu akan dilakukan kegiatan Mutual Check Awal (MC-0).
“Ya itu merupakan kegiatan penghitungan kembali volume item pekerjaan, dan disesuaikan antara gambar rencana dengan kondisi lapangan. Jadi intinya, sebelum dilakukan penanganan BBWS nanti akan menyurvei dulu dengan memprioritaskan titik yang paling urgen,” jelasnya.
“Kondisi semuanya (tanggul di sepanjang Kali Gunting) rata-rata kritis. Sudah kami laporkan semua, termasuk yang di dekatnya Jembatan Dusun Betek Utara,” lanjut Bayu.
Bayu menyebut pihaknya sempat mengusulkan penanganan tanggul kritis di Kali Gunting diambilkan dari APBD Kabupaten Jombang kepada BBWS Brantas.
Namun usulan tersebut tidak disetujui, lantaran tanggul Kali Gunting masuk wilayah penanganan BBWS Brantas.
“Bulan Juni kita sudah sampaikan ke BBWS, hanya saja jawaban BBWS akan ditangani di 2024 saat ada paket Kali Gunting. Artinya BBWS sendiri yang akan mengcover itu,” pungkasnya.
Kondisi sejumlah rumah warga di bantaran Kali Gunting Dusun Betek, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, memang semakin terancam akibat tanggul yang ambles dan tak kunjung diperbaiki.
“Kami sudah tidak tahu harus melapor kemana lagi. Karena sudah sering disurvei, tapi tidak ada kejelasan,” ujar Winarn (68), salah satu warga setempat sembari menunjukkan pekarangan rumahnya yang hanyut akibat longsor.