Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, berkomitmen mewujudkan pembangunan di Kabupaten Kediri yang inklusi dengan meminta masukan dari penyandang disabilitas.
Selain infrastruktur dan fasilitas publik yang telah ada, menjadi catatan Mas Dhito, sapaan karib Hanindhito Himawan Pramana, yakni berkaitan dengan ketersediaan tempat latihan bagi atlet disabilitas di Stadion Gelora Daha Jayati.
Hal itu ditegaskan Mas Dhito dalam kegiatan Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Panjalu Jayati. Di mana pada momen itu ia membuka masukan dan kritik supaya pembangunan di Kabupaten Kediri inklusi.
“Kami hanya bisa berusaha, mohon koreksi, saran dan masukan ke depan supaya Pemerintah Kabupaten Kediri ini ramah terhadap panjenengan semua,” ujar Mas Dhito, Selasa (5/12/2023).
Bagi Mas Dhito, para penyandang disabilitas memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang pada umumnya. Bahkan, menurut dia, selama ini belum pernah mendengar disabilitas menyampaikan keinginan untuk diri pribadi.
“Itu yang paling mahal di negara ini,” ungkapnya.
Ketua Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri (PDKK), Umi Salamah, dalam kegiatan itu mengapresiasi perhatian yang diberikan Mas Dhito kepada para penyandang disabilitas.
Para penyandang disabilitas, kata Umi, berharap pembangunan yang inklusi tidak hanya di Pemerintahan Kabupaten Kediri saja, melainkan juga sampai ke pelosok-pelosok desa.
Ada empat hal yang menjadi masukan Umi kepada Mas Dhito, yakni pembangunan wisata, sarana pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah yang inklusi.
“Harapannya teman-teman disabilitas bisa mengakses semua bidang pembangunan di Kabupaten Kediri,” paparnya.
Menanggapi masukan Umi, Mas Dhito meyakinkan pihaknya bakal berupaya supaya pembangunan yang tengah berjalan dan masih dalam perencanaan di Kabupaten Kediri inklusi.
Selain masjid di RS Simpang Lima Gumul yang dinilai telah inklusi, revitalisasi Masjid Agung di Kecamatan Pare yang direncanakan dimulai pada 2024 mendatang dipastikan ramah disabilitas.
“Jangan sampai revitalisasi Masjid Agung Pare tidak tidak ramah terhadap teman-teman kita (disabilitas). Tolong dicatat, minimal Masjid Agung sudah ramah,” ucap Mas Dhito.
Selanjutnya, terkait pembangunan sarana wisata yang inklusi, Mas Dhito berencana mengajak penyandang disabilitas berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Kediri.
Harapannya, dengan mendatangi destinasi wisata bersama Mas Dhito bisa mengetahui detail sarana yang dibutuhkan untuk mewujudkan wisata Kabupaten Kediri yang inklusi.
“Nanti saya ikut, biar saya tahu kita harus buat seperti apa, supaya sebuah wisata itu nyaman bagi teman-teman (disabilitas),” tandas Mas Dhito.