PKL Kecewa Proyek Revitalisasi Alun-alun Kota Kediri Mandek, Tagih Janji Pemkot

Pemkot Kediri
Caption: Lokasi tempat relokasi sementara para PKL Alun-Alun Kota Kediri. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Mandeknya proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasanya mangkal di sekitar lokasi kecewa.

Mewakili para pedagang, Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Kediri, Soebagyo, meluapkan kekecewaannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri karena tidak menepati janji.

Bacaan Lainnya

Awalnya Pemkot Kediri menjanjikan proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri hanya akan berlangsung delapan bulan.

Namun, Pemkot Kediri melalui Dinas PUPR malah memutus kontrak rekanan proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri pada Sabtu (30/11/2023). Imbasnya, proyek tersebut kini berhenti.

Soebagyo mendengar isu bahwa proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri tersebut baru akan dilanjutkan pada tahun 2025 mendatang.

“Janjinya kok tidak sesuai dengan dahulu. Dahulu Februari (2024) katanya sudah bisa ditempati,” kata Soebagyo, Selasa (5/12/2023).

“Saya melihat (para PKL) kasihan, sudah banyak yang tidak berjualan karena merugi. Apalagi beberapa tutup karena tersangkut hutang,” tambahnya.

Soebagyo menuturkan, sejauh ini PKL yang menempati tempat relokasi sementara mengluhkan turunnya omzet karena sepinya pembeli.

Memang sudah hampir tujuh bulan ini sebanyak 97 PKL menempati tenda beurkuran 3 x 8 meter di sepanjang jalan SDN Kampungdalem 3 dan 4, dan sebagian di utara pusat perbelanjaan Dhoho Plaza.

Di lokasi itu lah tempat relokasi sementara yang disediakan Pemkot Kediri untuk menampung para PKL di kawasan Alun-Alun Kota Kediri.

“Pengunjung (di tempat relokasi sementara) sepi, dagangan tidak laku. Mulai bulan Mei 2023 disuruh pindah, tujuh bulan ini,” jelas Soebagyo.

Salah satu PKL yang masih bertahan, Dwi Yulianto, mengaku sengaja menerima tawaran Pemkot Kediri untuk menempati tempat relokasi sementara, karena berharap bisa kembali mangkal di kawasan Alun-alun Kota Kediri usai revitalisasi rampung.

“Dari segi omzet ya lebih laku tempat lama, omzet menurun drastis sekitar 30 persen,” tutur Dwi.

Pos terkait