Metaranews.co, Kediri – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri mencatat Pertumbuhan Produk Unggulan Daerah yang dihasilkan melalui Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kota Kediri di tengah pandemi pada tahun 2021 sukses tumbuh sebesar 8,15%.
Untuk diketahui, pengertian produk unggulan daerah adalah produk potensial yang dimiliki dan dikembangkan oleh suatu daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain, sehingga memiliki nilai ekonomis dan daya saing di pasar. Disperdagin Kota Kediri mencatat beberapa macam produk unggulan Kota Kediri, di antaranya meliputi: produk mebelair, fashion, produk makanan dan minuman (getuk pisang, produk tahu tempe beserta olahannya, aneka kripik, kue, jamu tradisional), dan produk kerajinan (tenun ikat, batik tulis, handycraft).
Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin Kota Kediri mengemukakan, di tahun 2020 tercatat ada 996 IKM penghasil produk unggulan di Kota Kediri. Kemudian pada tahun 2021 terdata sebanyak 1.084 IKM penghasil produk unggulan. “Sejak kurun waktu satu tahun, yakni antara tahun 2020 sampai 2021 jumlah IKM produk unggulan mengalami peningkatan sebanyak 88 IKM, yang meliputi: 47 industri makanan minuman, 19 unit handycraft, 9 unit fashion, 7 unit industri batik dan 6 unit industri mebelair atau terealisasi sebesar 8,84%,” paparnya.
Meningkatnya produk unggulan daerah Kota Kediri tersebut didapat berkat upaya dari Pemkot Kediri dalam mendorong serta memajukan IKM, seperti: adanya program peningkatan standarisasi produk melalui fasilitasi pengurusan hak merek dan sertifikasi halal secara gratis, adanya perlindungan kekayaan intelektual bagi produk lokal Kota Kediri, adanya fasilitasi promosi produk-produk unggulan Kota Kediri, serta melalui komitmen Pemkot Kediri kepada pelaku IKM untuk go digital.
“Untuk mencapai pada titik seperti ini tentunya Pemkot Kediri melakukan berbagai upaya. Kami sangat mengapresiasi segala bentuk produk unggulan asli Kota Kediri, makanya kita daftarkan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada Kementerian Hukum dan HAM,” kata Tanto. Guna meningkatkan kesadaran di masyarakat, IKM Kota Kediri juga telah mengikuti berbagai kegiatan eksibisi, seperti: Pameran Batik Corner oleh Dekranasda Kota Kediri, Mandiri Batik Fashion Fair (BFF), serta Pameran Inapro Expo.
Selain promosi secara langsung, Disperdagin Kota Kediri juga telah mengembangkan platform digital “pusakaumkm” (https://pusakaumkm.id) yang di dalamnya terdapat PUSAKA Shopping Week. “Kita juga bekali para pegiat IKM untuk meng-upgrade kemampuan UKM/IKM sebagai seller dan mengelola toko online secara optimal melalui program Sobat UKM/IKM Shopee yang bekerjasama dengan PT Shopee Indonesia,” terang Tanto.
“Saya berharap agar IKM Kota Kediri semakin berkembang dan mampu menghasilkan produk-produk unggulan yang dapat menembus pasar tidak hanya tingkat nasional akan tetapi sampai internasional,” pungkasnya.(E2)