Metaranews.co, News – Adanya sejumlah kecurangan yang terjadi selama hari pemungutan suara, Rabu (14/2/2024) diungkap oleh Jaringan Relawan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan.
Ketua DPW Jaringan Relawan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan Jawa Timur, Dhimam Abror mengaku mendapat beberapa laporan mengenai adanya dugaan kecurangan yang terjadi di beberapa daerah.
“Kalau kecurangan kita banyak mendapat laporan. Masih belum kita rekap,” kata Dhimam Abror dikutip dari suara.com.
Dhimam mengatakan bahwa kecurangan yang paling mencolok terjadi di Sampang, Madura. Pihaknya mengeklaim menerima laporan jika ada undangan pencoblosan tidak diberikan kepada Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan diganti amplop berisi uang Rp100 ribu.
“Lainnya yang sampai terjadi pembacokan ketua KPPS karena ditemukan kartu suara yang sudah dicoblos,” katanya.
Tak hanya itu, ada juga laporan dugaan kecurangan di Surabaya. Namun, masih minor untuk di Kota Pahlawan.
“Di Surabaya kami terima laporan ada surat suara yang sudah di coblos terlebih dahulu. Masih kami lakukan pengumpulan bukti-bukti nanti pasti kami rilis,” katanya.
Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan para relawan untuk terus mengumpulkan dugaan kecurangan yang terjadi di Jawa Timur. Nantinya, bukti temuan akan dibawa untuk bahan laporan.
Dhimam Abror menyebut telah mengumpulkan sejulah kiai, ulama, dan habaib untuk membahas dugaan kecurangan yang terjadi, termasuk di Madura.
“Banyak usulannya ada yang keras, ada yang moderat, ada yang lembut. Sudah kita tampung namun belum kami rilis lah respon terhadap kecurangan-kecurangan itu,” tutupnya.
Sebagai informasi, pada Rabu (14/2/2024) telah berlangsung Pemilu serentak 2024 di seluruh wilayah Indonesia.
Di hari tersebut, masyarakat Indonesia berhak menggunakan hak pilihnya untuk presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota.
Adapun untuk pemilihan presiden dan wakil presiden kali ini diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
penulis : adinda