Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Pusat Pendidikan Tahfiz Alqur’an (PPTQ) Al-Hanifiyah, Fatihunnada, mengaku tidak mengetahui kasus penganiayaan yang menyebabkan salah satu santrinya meninggal dunia.
Sepengetahuan pria yang akrab disapa Gus Fatih itu, santri berinisial BB (14), asal Banyuwangi tersebut meninggal dunia karena jatuh, terpeleset.
“Saya mendapatkan laporan anak itu jatuh dan terpeleset di kamar mandi, terus dibawa ke rumah sakit, yang melaporkan itu adalah kakaknya, ya saya percaya,” kata Fatih saat ditemui di kediamannya, Senin (26/2/2024).
Fatih menegaskan, sebelumnya pihak Ponpes tidak mengetahui atas adanya kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Jadi di luar dugaan saya ada penganiayaan itu,” tuturnya.
Ia juga mengaku tidak mengetahui detail soal kondisi korban.
Setelah jenazah dipulangkan ke Banyuwangi, Gus Fatih baru mengetahui kondisi korban yang didapati sejumlah luka di tubuhnya.
“Ada beberapa bagian tubuh yang bengkak dan memar,” ujarnya.
Gus Fatih menerangkan, pihaknya menyerahkan kasus tindak pidana kekerasaan atau penganiayaan ini ke pihak kepolisian.
“Semoga kasus ini segera terselesaikan,” harap dia.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan empat tersangka dalam perkara ini.
Keempat tersangka tersebut merupakan santi senior di Ponpes tersebut, yakni MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk , AF (16) asal Denpasar-Bali, dan AK (17) asal Surabaya.