Metaranews.co, Kota Kediri – Puluhan helm dan sandal milik warga mengular di depan Kantor Bulog Kediri, Rabu (28/2/2024).
Helm dan sandal tersebut sengaja ditinggalkan warga yang mengantre membeli beras SPHP agar tidak diserobot orang lain.
“Saya sudah mengantre sejak pagi, jam 07.00 WIB,” kata Hartatik, salah satu warga Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Rabu (28/2/2024).
Hartatik menuturkan, ia bersama warga lainnya hanya mengeluhkan lamanya waktu antrean yang berlangsung hampir dua jam.
Karena takut tidak kebagian beras SPHP, warga terpaksa mengantrekan sandal maupun helm-nya di depan kantor salah satu perusahaan milik BUMN tersebut.
Menurut Hartatik, dirinya rela mengantre panjang karena harga beras SPHP di Kantor Bulog Kediri hanya dijual dengan harga Rp 52.000 per kemasan lima kilogram.
Harga beras medium tersebut, kata Hartatik, jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang mencapai Rp 17.000 per kilogram atau Rp 80.000 per kemasan lima kilogram.
“Kalau di pasar Rp 17.000 per kilogram, jauh lebih mahal,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Siti Nasiroh, warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Siti mengaku sudah lama berlangganan membeli beras SPHP di Kantor Bulog Kediri.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai pedagang nasi goring ini memang mengandalkan beras dengan harga yang lebih terjangkau, agar usahanya tetap bisa berjalan.
“Harga beras di pasar lebih mahal Rp 17.000 per kilogram. Ini (beras) buat jualan nasi goreng,” sebutnya.