Metaranews, Kediri – Ratusan pusaka berbagai bentuk dimandikan dalam kirab dan jamasan pusaka gratis di Taman Totok Kerot, Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Selasa (2/7/2022) pagi.
Setidaknya ada sekitar 100 pusaka, yang mengikuti gelaran ini datang dari berbagai paguyuban daerah Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, dan Jombang.
Ketua Pelaksana Kirab dan Jamasan Gratis Pantika (Paguyuban Antik Kadiri) Said, mengatakan kegiatan ini menjadi yang pertama kali digelar, jamasan dengan ratusan pusaka di Kabupaten Kediri. Dia berharap jamasan pusaka seperti ini bakal berlanjut setiap tahun pada bulan Syuro.
“Diawali tahun, hari ini. Dan mungkin tahun-tahun ke depan bisa rutin kita laksanakan, perkiraan sampai detik ini kurang lebih sekitar 100 pusaka,” kata Said, kepada metaranews.co, Selasa (2/8/2022).
Said menjelaskan ritual jamasan sendiri artinya pencucian, benda pusaka selama satu tahun sekali setiap bulan Suro dan menggunakan ritual khusus.
Salah prosesinya yakni dibasuh dengan air yang berasal dari sumber mata air di Karisidenan Kediri. Sumber mata air tersebut dipilih karena memiliki makna-makna baik bagi benda pusaka.
Disebutkan beberapa sumber mata air seperti Air Terjun Sedudo Nganjuk, Sumber Drajat, Sendang kencono, Kantil. Dan beberapa sumber terdekat, dengan total ada 9 sumber mata air.
Menurut Said, jamasan pusaka sendiri digunakan untuk membuang aura negatif yang menempel di selama 1 tahun ini. Maka pusaka harus dijamasi, agar aura negatif hilang dan memberikan berkah kepada sang pemilik.
“Kalau gak dijamas, biasanya orang dahulu terkesan membawa sengkala (hal buruk),” ujarnya.
Sementara itu, terkait pemilihan tempat jamasan pusaka di Taman TotokKerot ini, Said menyebut menjadi slah salah satu situs sejarah penting Kabupaten Kediri. Maka diharapkan kegiatan ini juga mampu mendapatkan berkah.
“Dan semoga membawa berkah sekitar, dan bisa menampilkan Situs Totok Kerot,” pungkasnya.(Firman)