Metaranews.co, Kota Kediri – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri menebar 2.000 bibit ikan lele di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lakuni, Jumat (15/8/2025).
Kalapas Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari pembinaan bagi narapidana yang telah menjalani program asimilasi.
Sebanyak tujuh orang warga binaan dengan kasus pidana umum bekerja di SAE Lakuni, sebagai bagian dari program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM Bidang Pemasyarakatan.
“Kami sangat selektif untuk memilih warga binaan yang dipekerjakan di sini, karena SAE Lakuni ini tempatnya berada di luar lapas. Semuanya kasus pidana umum, kalau kasus Narkoba tidak diperbolehkan agar tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Solichin menambahkan, program ini merupakan salah satu sarana agar para narapidana mendapatkan pembekalan keterampilan untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat setelah bebas.
Ia berharap keterampilan yang diperoleh bisa menjadi bekal mata pencaharian di kemudian hari.
“Harapan kami keterampilan yang sudah diberikan bisa dibuat untuk mata pencaharian mereka kelak,” imbuhnya.
Selain beternak lele, SAE Lakuni juga mengembangkan budidaya ikan nila, sayuran, jamur, peternakan kambing, dan produksi tempe.
Hasil panen sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan warga binaan, sebagian lainnya dijual.
“Panen sebelumnya mencapai satu kuintal setengah. Sebagian untuk konsumsi di Lapas, sebagian dijual melalui pihak ketiga yang wajib membeli minimal lima persen hasil warga binaan,” jelas Solichin.
Program perikanan di SAE Lakuni yang telah berjalan sejak 2021 ini tidak hanya memenuhi kebutuhan Lapas Kediri, tetapi juga mengirim hasil panen ke Tulungagung dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdekat.