Haul ke-16 Gus Dur di Pare Tegaskan Spirit Kemanusiaan dan Persaudaraan Lintas Iman

Gus Dur
Caption: Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang lebih populer disapa Alissa Wahid, Ketua Jaringan Gusdurian, saat menghadiri acara Haul Gus Dur ke-16 di Rumah Lansia Gusdurian Pare, Sabtu (27/12/2025). Doc: Metaranews.co/Darman

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Peringatan Haul ke-16 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar di Gedung Islamic Center Pare, Kabupaten Kediri, Sabtu (27/12/2025).

Acara ini dihadiri langsung oleh Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang lebih populer disapa Alissa Wahid, Ketua Jaringan Gusdurian, serta diikuti berbagai elemen masyarakat lintas agama, komunitas warga, dan perwakilan pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Gusdurian Mojokutho Pare tersebut mengusung semangat “Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat”, sebagaimana nilai-nilai yang selama ini diwariskan Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejumlah tokoh lintas iman hadir dalam acara tersebut, di antaranya tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, serta perwakilan penghayat kepercayaan.

Hadir pula perwakilan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta komunitas masyarakat, seperti Komunitas Pasar Loak dan Punggul Jagung.

Selain doa bersama, acara juga diisi dengan penampilan seni dan budaya dari berbagai kelompok masyarakat.

Ragam pertunjukan tersebut mencerminkan kebinekaan dan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas peringatan Haul Gus Dur.

Dalam sambutannya, perwakilan keluarga Gus Dur menegaskan bahwa Presiden ke-4 RI tersrbut sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk membela martabat manusia, terutama kelompok masyarakat rentan yang kerap terpinggirkan oleh sistem.

Nilai tersebut, menurutnya, masih relevan untuk dijalankan hingga hari ini.

Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah keberadaan Rumah Kemanusiaan atau Rumah Lansia Pare yang dikelola berbasis partisipasi warga.

Rumah tersebut menjadi ruang perawatan dan pendampingan bagi para lanjut usia yang tidak lagi memiliki dukungan keluarga yang memadai.

“Persoalan lansia ke depan akan menjadi tantangan serius. Negara, masyarakat, dan keluarga perlu bersiap agar para lansia tetap diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, bukan beban,” ujarnya.

Panitia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa – pemerintah, tokoh agama, pelaku usaha, dan masyarakat – untuk terus menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Haul ke-16 Gus Dur di Pare pun menjadi ruang perjumpaan warga lintas latar belakang, sekaligus menegaskan kembali pesan Gus Dur tentang persaudaraan, kesetaraan, dan kemanusiaan sebagai fondasi kehidupan bersama.

Pos terkait