Metaranews.co, Kediri- Pembangunan kawasan Bandara Dhoho Kediri semestinya dapat melihat lebih jeli keberadaan situs petirtaan yang berada di area proyek. Tepatnya, di Dusun Tanjung, Desa/Kecamatan Grogol, warga sekitar baru saja menemukan bahwa lokasi tersebut tengah dikeruk oleh petugas proyek Bandara Dhoho. Aktivitas pengerukan dilakukan oleh pekerja lapang di area situs, Selasa (16/8/2022) kemarin. Mendengar kabar tersebut, sejumlah pegiat sejarah langsung mendatangi lokasi pengerukan.
“Informasi situs itu dikeruk, karena secara wilayah sudah termasuk ke pihak proyek Dusun Tanjung Desa Grogol,” kata Riyanto, salah satu pegiat sejarah, komunitas Pasak Kediri, saat dikonfirmasi, Rabu (17/8/2022).
Ia tak menampik bahwa status kepemilikan lahan itu sudah masuk dalam proyek Bandara Dhoho. Lokasi situs ini terletak di bantaran sungai dan berdempetan dengan sawah milik warga. Riyanto mengaku sempat berbincang bersama petugas pelaksana proyek. Pihak proyek, ungkap Riyanto, mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, terkait pengerukan di lokasi situs.
Berdasar penuturan petugas proyek, Riyanto menyebut pihak proyek Bandara melakukan pengerukan tersebut hanya menggali batas-batas dari struktur situs. Dari sebagian atap dan permukaan, lebih lanjut masih belum ada arahan dari rencana pengerukan.
Meskipun disebutkan sudah melalui perijinan, Riyanto menyayangkan pengerukan dilakukan tanpa adanya pendampingan.
“Namun tidak ada pendampingan dari pihak BPCB,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri Adi Suwignyo, saat dikonfirmasi, secara singkat mengatakan masih meminta waktu untuk pengecekan di lapangan.
“Siap nanti biar di cek kelapangan,” pungkasnya.
Diketahui temuan situs di Dusun Tanjung Desa Grogol Kecamatan Grogol ini, diduga sebagai patirtan. Lokasinya yang dibibir sungai, diperkirakan berukuran luas tertutup oleh persawahan. Terlihat sementara masih sepanjang 5 meter di kawasan proyek PSN Bandara Dhoho Kediri.