Metaranews.co, Kediri- Kantor Bank Indonesia Kediri memulai gagasan pengembangan ekosistem produk halal, pada acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di halaman gedung kantor Jalan Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (27/8/2022). Sejumlah instansi dan stakholder turut berkolaborasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kampus UIN Tulungagung, dan Pemerintah kota (Pemkot) Kediri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri M. Choirur Rofiq, mengatakan FESyar ini merupakan langkah awal membuat ekosistem halal dengan pemberian sertifikat halal, kepada sejumlah UMKM makanan dan minuman di wilayah kerjanya.
“Jadi ini langkah awal kerjasama bareng antara kolaborasi Bank Indonesia, Pemerintah kota Kediri, MUI Kediri dan UIN Tulungagung,” kata Choirur, ditemui usai gelaran FESyar.
Ia menyebut pengertian ekonomi halal itu sangat luas, namun pihaknya memulai secara kecil ini di wilayah kerja mencakup produk usaha di Kediri dan sekitarnya. Ada sekitar 20 UMKM mengikuti acara FESyar produk halal ini.
Menurut Choirur, ke depan Bank Indonesia tentunya akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk sertifikasi halal dan bekerja sama dengan MUI. Kemudian nanti dari UIN Tulungagung akan melakukan uji laboratorium, sekaligus pendampingan.
Selanjutnya dari Pemkot tentunya akan memfasilitasi dengan membuat Rumah Potong Hewan maupun Rumah Potong Unggas mendapat sertifikasi halal. “Tentunya kolaborasi bersama ini, kita harapkan nantinya tahun 2024 adanya kesiapan produk halal untuk semua makanan minuman,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, mengaku masih sangat sedikit produk makanan dan minuman bersertifikasi halal di wilayahnya. Maka pada gelaran acara FESyar ini, pihaknya juga mendorong pengembangan ekosistem produk halal di wilayah Kota Kediri.
“Sekarang konsumen sudah pintar, semoga akan mendongkrak image kehalalan produk akan meningkat,” pungkasnya.