Metaranews.co, Batu- Pemerintah Kota Batu akhirnya menetapkan data keluarga penerima manfaat (KPM) dari program BLT BBM. Sebanyak 8.744 KPM akan mendapatkan BLT BBM dari September sampai Desember nanti.
Tiap bulannya, ribuan KPM ini akan mendapatkan Rp 150 ribu. Namun, penyalurannya akan diberikan langsung selama dua bulan sekali. Jadi, sekali pencairan setiap KPM akan mendapatkan Rp 300 ribu untuk dua bulan.
Hal ini diterangkan sekretaris Dinsos Kota Batu, Adiek Iman Santoso. Ia menyatakan bahwa BLT BBM tahap pertama ini BLT selama 2 bulan akan disalurkan sekaligus.
”Jadi tahap pertama nanti langsung disalurkan Rp 300 ribu, untuk bulan September dan Oktober,” tuturnya
Untuk November dan Desember juga sama. Penyalurannya langsung untuk dua bulan. Dedek menjelaskan secara teknis akan ada tiga cara penyaluran. Adanya yang lewat kantor pos, desa atau kelurahan, dan petugas langsung ke KPM tujuan.
Dalam waktu dekat BLT pasca kenaikan harga BBM itu akan disalurkan dalam pekan ini. Dinas Sosial Kota Batu bersama PT Pos juga telah bersiap diri. Sebelum itu, mereka melakukan uji petik aplikasi pembagian BLT BBM di Songgokerto.
Dedek mengungkapkan jika penerima bantuan ini merupakan masyarakat miskin dan terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bantuan juga diberikan untuk pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 3,5 juta.
Total jumlah penerima BLT BBM di Kota Batu saat ini sebanyak 8.744 KPM. Meliputi 3.486 KPM di wilayah Kecamatan Batu, 3.221 KPM dari Kecamatan Bumiaji dan 2.037 KPM Kecamatan Junrejo.
Sementara bagi warga lainnya yang tak terdata menjadi KPM Kemensos, Pemkot Batu masih akan mengupayakan untuk juga diberikan bantuan. Saat ini, Pemkot sudah menyiapkan skema APBD senilai Rp 10 miliar untuk diberikan ke masyarakat pasca kenaikan harga BBM ini.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menegaskan akan mengkover dana bantuan kepada masyarakat di luar KPM. Pihaknya berancang-ancang menyiapkan dana sekitar Rp 10 miliar dari APBD yang diberikan kepada sekitar 16 ribu KK di Kota Batu.
”Dari Pemkot Batu sudah menyiapkan anggaran sekitar 10 miliar, diambilkan dari 2 persen dari prosentase Dana Transfer Umum (DTU) dan Dana Bagi Hasi (DBH),” kata Dewanti.