Metaranews.co, Bola – Kasus pemukulan salah satu suporter Arema oleh seorang pria yang mengenakan rompi pink di Stadion Brawijaya terus menjadi bahan perbincangan di kalangan Aremania. Bahkan tak sedikit yang menuntut Manajemen Persik Kediri untuk segera menemukan pelaku.
Tuntutan tersebut menggema di Media Sosial baik Twitter maupun Instagram. Tuntutan itu langsung dilayangkan ke Media Official Persik Kediri dengan mengetag akun official Persik Kediri.
Beberapa bahkan sudah geram karena kasus ini dirasa berlarut, padahal menurut Aremania seharusnya kasus ini dapat segera diselesaikan.
“Kepada Panpel/MO @persikfckediri, apakah masih belum ketemu juga pelakunya? Padahal 1 lingkup lapangan, yang bisa diitung loh jumlah terbatasnya & siapa saja yang berompi…” tulis akun Twitter @EdanBolaRCBFM.
Cuitan itu menuai beberapa komentar dari Aremania lain seperti @jerseymalang yang menyebut “BOLEHKAH DARI PIHAK MALANG YANG BERTINDAK????” tulisnya.
Selain @EdanBolaRCBFM, akun @yosi_srgr yang menyebut akan mengawal kasus tersebut sampai selesai.
“Bagaimana kelanjutan kasus pelaku pemukulan yg viral. Seng oknum gae rompi pas vs kediri. Opo Wes ktemu? Kawal tuntas,” tulisnya.
Ada juga @SupSingoEdan yang menyebut akan menunggu kabar dari Media Official Persik Kediri, sebab praduga sementara pelaku adalah dari kalangan Pegiat Media Sosial.
“Jika memang konten kreator sebagai pelaku lo yaa, mengarahnya kesana. Tunggu rilis dari official persik saja,” tulis @SupSingoEdan dalam sebuah cuitan.
Sebelumnya sebuah video yang memperlihatkan pengamanan oknum Aremania di Stadion Brawijaya saat Persik Kediri Melawan Arema Fc pada Sabtu (17/9/2022) viral di media sosial lantaran ada oknum yang mengenakan rompi media melakukan pemukulan kepada salah satu aremania.
Video yang awalnya diunggah oleh akun @arekmalang_id itu akhirnya viral di media sosial dan menimbulkan banyak tanda tanya.
Semula kasus tersebut diduga dilakukan oleh awak media. Namun pada Senin (19/9/2022) sekelompok jurnalis melakukan mediasi dan memberikan pernyataan sikap bahwa oknum tersebut bukan dari kalangan wartawan.
Hingga hari ini dugaan kuat pelaku pemukulan adalah dari kalangan pegiat media sosial yang pada saat itu mengambil poto pertandingan.