Metaranews.co, Kediri – Menindaklanjuti Surat Keputusan Wali Kota Kediri Nomor: 188.45/60/419.033/2022 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Corona Virus Disease 2019 tanggal 8 Februari 2022, Dinas Pendidikan kembali menerapkan kebijakan Pembelajaran jarak Jauh (PJJ). Kebijakan PJJ diterapkan pada semua jenjang sekolah, mulai dari play group hingga SMA, dengan melangsungkan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) secara daring namun guru tetap mengajar dari sekolah.
Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri menyampaikan bahwa kegiatan PJJ sudah diselenggarakan sejak Rabu (9/2). “Rencananya akan diselenggarakan sampai Senin, 14 Februari mendatang. Kebijakan setelah 14 Februari 2022 kita masih menunggu ketentuan berikutnya,” imbuhnya.
Siswanto juga menyerukan kesiapan seluruh sekolah di Kota Kediri dalam menghadapi PJJ pada tahun ini dikarenakan telah berkaca dari PJJ pada Bulan Maret 2020 hingga September 2021. “Seluruh sekolah sudah siap, apalagi guru-guru sudah dapat kuota dari Kemendikbud untuk melaksanakan PJJ,” ucap Siswanto.
Diketahui capaian vaksinasi pada seluruh siswa/siswi di Kota Kediri mencapai 80 persen. Namun demi keselamatan bersama, Dinas Pendidikan terpaksa mengaktifkan kembali PJJ. “Meskipun PJJ kami tetap laksanakan monitoring dan evaluasi tentang keberhasilan program, itu melalui pengawas sekolah,” jelas Siswanto.
Kebijakan ini turut menyita perhatian wali murid melalui berbagai respon. Sebagian besar orang tua berharap KBM dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi pihak sekolah terus berupaya memberikan pengertian kepada wali murid agar mendampingi putera/puterinya dengan sabar. “Ini merupakan upaya dalam memutus rantai Covid-19 maka kita laksanakan PJJ, kita kan pingin sehat sehingga kita laksanakan ketentuan ini,” kata Siswanto.
Mengantisipasi beragam problem selama PJJ berlangsung, Dinas Pendidikan telah mewajibkan kepada seluruh sekolah untuk melakukan review materi yang telah diajarkan. Selebihnya, sekolah akan mengejar ketertinggalan materi pada saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) kembali diselenggarakan. “Kita kan ada kurikulum transisi, dari kurikulum transisi akan mengedepankan pengayaan atau remidial,” terang Siswanto.
Ia juga mengimbau kepada Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) yang tetap melaksanakan PTM agar memastikan kegiatan pengajaran dilaksanakan secara ketat sesuai anjuran pemerintah. “Semua pengajar Bimbel harus sudah divaksin minimal sampai dosis II. Untuk pelaksanaan selama pengajaran, prokesnya dijaga jangan sampai kerumunan terjadi,” imbau Siswanto.
Siswanto turut menyiratkan pesan kepada para wali murid agar bersikap sabar dalam mendampingi putera/puteri selama pembelajaran daring. “Kita berdoa semoga Allah segera menurunkan rahmatNya agar kita semua bisa sehat dan bisa PTM lagi,” tutupnya.(E2)