Metaranews.co, Kediri – Kasus pencemaran air Sungai Brantas oleh mikroplastik terus terjadi. Berdasarkan data dari Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), sebanyak 39 ton sampah setiap harinya dibuang ke Sungai Brantas.
Deputi Eksternal dan Kemitraan Ecoton Indonesia, Aziz mengatakan, selain 39 ton sampah setiap harinya satu juta popok bayi juga mencemari sungai yang membentang di Jawa Timur itu.
“Saat ini sungai brantas sedang tidak baik-baik saja, 39 ton setiap harinya sampah ada disitu dan sejuta popok masih dibuang di Sungai Brantas,” jelas Aziz , Sabtu (29/10/2022).
Masih kata Aziz, mengacu pada indikator tersebut maka sungai Brantas saat ini dapat dinilai tercemar oleh sampah khususnya kategori plastik.
Dia menyebut, pencemaran air ini disebabkan penggunaan konsumsi plastik yang kian bertambah masif oleh masyarakat.
Aziz juga menyebut di era modern yang serba instan ini dinilai cenderung menggunakan botol plastik sekali pakai, sedotan plastik, tas kresek, dan sebagainya, dibanding menggunakan bahan yang dapat digunakan kembali.
Padahal bahan plastik sekali pakai tersebut mencemari air sungai Brantas, secara penelitian memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Bahan tersebut akan terdegradasi menjadi mikroplastik, ditemukan didalam semua jenis ikan dan biota dalam sungai.
“Maka ini indikator bahaya yang sudah kita temukan dilingkungan,” jelasnya.
Aziz mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi kebiasaan untuk konsumsi bahan plastik, dengan bahan yang dapat digunakan kembali. Atau bahan daur ulang.
“Di Festival Kali Brantas ini kita memberikan pesan agar masyarakat tidak lebih banyak menkonsumsi plastik,” pungkasnya.