Metaranews.co, Kediri – Tiga bencana alam Hidrometeorologi mengancam Kabupaten Kediri di musim hujan akhir tahun 2022 ini. Hal ini lantaran curah hujan 2022 – 2023 ini melebihi ambang normal.
PJ Sekda Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengatakan tiga ancaman bencana tersebut yakni Banjir Bandang, Longsor, dan Angin Puting beliung.
“Untuk potensi bencana longsor terjadi di kawasan pegunungan, sementara banjir bandang berpotensi terjadi di sekitar Kecamatan Grogol, Tarokan, dan angin puting beliung berpotensi di Kecamatan Kras,” ujar Suwignyo dalam kegiatan Gelar Pasukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Senin (31/10/2022).
Kendati demikian, Wignyo mengaku bersyukur ketika beberapa hari lalu terjadi bencana alam di karisidenan Kediri seperti Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek. Namun Kabupaten Kediri, masih diberikan situasi yang aman dari bencana.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Edi Suprapto, mengungkapkan sejumlah tiga gunung tersebut berpotensi paling besar bencana yakni tanah longsor.
Dari dua pekan terakhir kini sudah terdata empat titik lokasi terjadinya tanah longsor. Terakhir, kejadian bencana tersebut terjadi di Desa Pamongan Kecamatan Mojo, Minggu (23/10/2022) lalu.
Edi mengungkapkan rentetan kejadian bencana tanah longsor terjadi sejak, Jumat (21/10) lalu. Menimpa rumah warga serentak di tiga desa Jugo dan Blimbing Kecamatan Mojo. Serta Desa Blimbing Kecamatan Semen.
“Kemudian terakhir tanah longsor terjadi di Desa Pamongan Kecamatan Mojo, Minggu (23/10) kemarin,” pungkas Edi.
Sementara potensi banjir bandang sementara ini masih landai, adapun genangan air ada juga tidak lama akan surut.
“Ada tapi perangkat desa dan kecamatan sudah melakukan mitigasi, nanti yang berpotensi meluap. Sejumlah titik berpotensi Banyakan, Tarokan, dan Grogol,” pungkasnya.