Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hingga November 2023 tercatat ada sebanyak 255 kasus.
Jumlah tersebut bertambah dibandingkan tahun sebelumnya 2022 yang hanya ada 238 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro mengatakan, bertambahnya kasus itu menggambarkan bahwa HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
“Dan memang perilaku berisiko yang menjadi sumber penularan terutama pada populasi umum,” jelas Bambang saat dikonfirmasi Metaranews.co, Senin (4/12/2023).
Bambang menjelaskan, perilaku berisiko tersebut menjadi faktor penularan HIVl/AIDS, sehingga menyebabkan kasus bertambah.
Para penyintas HIV/AIDS tertular karena mayoritas dari mereka bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, serta tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Penggunaan jarum suntik yang bergantian dengan orang lain juga memungkinkan penularan kasus HIV/AIDS tersebut.
“HIV masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat, prinsip pencegahan yang harus diterapkan masyarakat, di mana perilaku berisiko harus dihindari,” papar Bambang.
“Serta perlu peran serta seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, maupun lembaga masyarakat, dan seluruh komunitas untuk bergerak bersama menuju ending AIDS 2030,” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa Dinkes Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai upaya pencegahan, dengan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya virus HIV.
Selain itu, lanjut Bambang, pihaknya juga melakukan upaya screening HIV pada ibu hamil dan komunitas, yang dapat dilakukan oleh semua fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Kediri .
“Replikasi layanan PDP yang mampu melakukan pengobatan HIV, serta tentunya menyiapkan logistik untuk pemeriksaan, pemantauan, serta pengobatan HIV/AIDS,” pungkasnya.