Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Damayanti Minta Korban Kekerasan Berani Bersuara

Damayanti
Caption: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya kasus kekerasan dan pelecehan di wilayah Benua Etam.

Fenomena ini, menurutnya, bukan hanya statistik, melainkan persoalan sosial yang kompleks dan membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak.

Bacaan Lainnya

Damayanti menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, organisasi sosial, serta keterlibatan aktif masyarakat untuk mencegah dan menangani kekerasan secara menyeluruh.

“Ini persoalan serius. Jangan takut untuk melapor, karena kekerasan bukan sesuatu yang harus disembunyikan,” tegas Damayanti saat diwawancarai di Gedung DPRD Kaltim, Senin (19/5/2025).

Ia merujuk pada data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), yang menunjukkan adanya lonjakan kasus kekerasan dan pelecehan dalam beberapa tahun terakhir di Kalimantan Timur.

Fakta ini menunjukkan bahwa langkah preventif dan edukatif masih belum optimal diterapkan di tengah masyarakat.

Sebagai wakil rakyat yang membidangi isu-isu sosial, pendidikan, dan kesehatan, Damayanti menilai bahwa keberanian korban untuk bersuara harus didukung oleh lingkungan yang aman dan responsif.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran pusat layanan terpadu, petugas yang terlatih, serta regulasi yang mampu memberikan perlindungan hukum yang kuat.

“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada dukungan dari komunitas dan tokoh masyarakat,” katanya.

Damayanti juga mengimbau agar kampanye pencegahan kekerasan terus ditingkatkan, khususnya melalui pendidikan di sekolah dan media digital yang menjangkau generasi muda.

Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan dan anak merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan manusia.

Terkait hal ini, Damayanti mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak lagi memandang kasus kekerasan sebagai isu privat, melainkan sebagai kejahatan yang harus dilawan bersama.

Dengan keberanian melapor dan dukungan sistem yang responsif, ia percaya angka kekerasan bisa ditekan secara signifikan. (ADV)

Pos terkait