Balita di Ngaduluwih Kediri Tewas Tersambar Kereta Api

Balita Tersambar Kereta Api
Caption: Aparat kepolisian saat mengecek TKP di lintasan rel kilometer 182+4, petak Jalan Ngadiluwih-Kediri, Minggu (15/10/2023). Doc: Polsek Ngadiluwih

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Seorang balita berinisial FKR (1) asal Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tewas tersambar Kereta Api (KA), Minggu (15/10/2023) kemarin.

Balita tersebut merupakan anak dari pasangan Ahmad Rozak (30) dan Umi Dewi Lestari (32), warga Desa Banjarejo.

Bacaan Lainnya

Si balita itu tersambar KA saat bermain di sekitar rel, tepatnya di kilometer 182+4 petak Jalan Ngadiluwih-Kediri.

“Korban tertabrak Kereta Api 103 Singosari yang dikemudikan Masinis bernama M Idhar, asrama PT KAI Daop VII Madiun. (KA tersebut) berjalan dari arah selatan menuju ke utara dengan tujuan akhir Pasar Senen,” jelas Kapolsek Ngadiluwih, Iptu Agung Saifudin, Senin (16/10/2023).

Agung menyampaikan, masinis KA 103 Singosari sempat melapor ke Polsek Ngadiluwih bahwa telah menabrak seorang anak di jalur kereta Api kilometer 182+4 petak jalan NDL-KD.

Diperkirakan, korban tersebut terseret sejauh 50 meter hingga KA sempat berhenti sekitar tiga menit untuk mengecek rangkaian lokomotif, lalu melanjutkan perjalanan.

“Atas kejadian itu, masinis mengadu menghubungi Polsek Ngadiluwih,” paparnya.

Menurut Agung, kejadian tersebut bermula korban bersama dua saudaranya bermain di depan rumah korban pada Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.

Rumah korban memang lokasinya tidak jauh dari rel KA.

Lanjut Agung, korban sebenarnya sudah diingatkan untuk menyudahi bermain, karena sudah petang. Namun tiba-tiba korban tersambar KA.

“Ibu korban pada saat kejadian sedang belanja, dan bapaknya di ruang tamu rumahnya,” paparnya.

Sejumlah barang bukti milik korban ditemukan 10 meter dari TKP. Di antaranya berupa baju dalam korban dan celana pendek warna hijau. Sedangkan jenazah korban ditemukan terpisah akibat tresambar KA.

“Korban belum bisa berjalan, kemungkinan merangkak untuk sampai di rel kereta api,” pungkasnya.

Pos terkait