Berkarya Sekaligus Lestarikan Budaya, Puluhan Penyandang Disabilitas di Kota Blitar Ikuti Pelatihan Membatik

Kota Blitar
Caption: Salah satu penyandang disabilitas sedang mengikuti pelatihan membatik di Galeri Batik Kembang Turi, Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (23/5/2023). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Blitar – Sebanyak 21 orang penyandang disabilitas mengikuti pelatihan membatik di Galeri Batik Kembang Turi, Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (23/5/2023).

Pelatihan membatik tersebut dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar selama lima hari.

Bacaan Lainnya

Pengamatan Metaranews.co, para penyandang disabilitas terlihat antusias mengikuti pelatihan membatik ini. Ada dua jenis pelatihan membatik untuk para penyandang disabilitas, yaitu batik tulis dan batik cap.

Salah satu peserta, Saiful Ashari, mengapresiasi kegiatan pelatihan membatik untuk penyandang disabilitas.

Kegiatan pelatihan membatik dapat memberikan keterampilan kepada para penyandang disabilitas.

“Kegiatan ini bagus sekali, untuk memberikan keterampilan bagi penyandang disabilitas,” katanya.

Menurutnya, membatik bisa menjadi kegiatan sampingan bagi para penyandang disabilitas di rumah. Ketika tidak ada pekerjaan, para penyandang disabilitas bisa memproduksi batik di rumah.

“Seperti saya kalau tidak ada pekerjaan membuat keranjang buah, bisa memproduksi batik di rumah,” ujar warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, itu.

Ketua Kelompok Batik Kembang Turi, Parianto mengatakan, ada 21 orang penyandang disabilitas di tiga kecamatan Kota Blitar yang mengikuti pelatihan membatik. Para disabilitas ini akan mengikuti pelatihan selama lima hari.

“Ada dua jenis pelatihan membatik, yaitu batik tulis dan batik cap. Untuk motifnya mengangkat ikon Kota Blitar seperti kendang, ikan koi, dan pecut,” katanya.

Dikatakannya, pelatihan membatik diadakan untuk memberikan keterampilan kepada para penyandang disabilitas.

“Pelatihan ini untuk membekali warga berkebutuhan khusus supaya bisa mandiri. Mereka mampu berkarya, dan ikut melestarikan budaya,” jelas Parianto.

Parianto menuturkan, setelah pelatihan membatik ini, Kelompok Batik Kembang Turi yang dinakhodainya akan terus mendampingi para penyandang disabilitas.

Meski pelatihan sudah selesai, para penyandang disabilitas tetap bisa konsultasi maupun belajar membatik ke Galeri Batik Kembang Turi.

“Setelah pelatihan, mereka tetap bisa belajar membatik di Galeri Batik Kembang Turi. Kalau ada kesulitan soal membatik, mereka bisa datang langsung ke galeri untuk konsultasi,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *