Dampak Ekonomi Lesu, Tren Pembelian Sapi Kurban di Kediri Terjun Bebas

Kurban Kediri
Caption: Sapi kurban di kandang ternak milik M Rofiq di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sabtu (17/5/2025). Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, penjualan sapi kurban di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menunjukkan tren penurunan.

Para peternak menduga kondisi ini dikarenakan situasi ekonomi masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja.

Salah satu peternak sapi di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, M Rofiq (37) mengatakan, di periode yang sama tahun 2024 lalu permintaan sapi kurban sangatlah tinggi, hingga ia mampu menjual ratusan ekor.

“Kalau tahun lalu (2024) saya bisa menjual sekitar 650 ekor sapi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

Namun, di tahun 2025 ini Rofiq baru berhasil menjual sekitar 250 hingga 300 ekor, dari total 500 ekor sapi di kandangnya.

Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat saat ini lebih signifikan dibandingkan tahun lalu, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor ekonomi.

“Ya mungkin juga sih, tapi yang jelas tingkat daya beli masyarakat saat ini menurun,” ungkap Rofiq.

Senada dengan Rofiq, Rubianto (56), peternak sapi di Desa Darungan, Kecamatan Pare, juga mengamini adanya penurunan daya beli masyarakat.

Selain faktor ekonomi yang lesu, ia juga menyebutkan kekhawatiran calon pembeli terhadap penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Dilema lah intinya, kami juga kan butuh uang untuk menghidupi keluarga. Lama kelamaan kalau begini terus, kita bisa apa,” keluh Rubianto.

Rubianto juga menyayangkan penanganan PMK yang dinilai kurang efektif, meskipun pemerintah telah melakukan beberapa langkah pada akhir tahun lalu.

“Ya masak harus menutup pasar, bagaimana kita mau berjuang kalau pasarnya ditutup,” pungkasnya.

Pos terkait