Metaranews.co, Blitar – Diterjang banjir bandang, sebanyak 70 rumah di 2 kecamatan yakni Binangun dan Wates rusak parah, Sabtu (30/11/2024) malam.
Ketinggian air yang merendam rumah warga ini bervariasi mulai dari 150 centimeter hingga 2 meter.
Bahkan ada satu rumah warga yang hanyut dan rusak terbawa arus air banjir. Kondisinya pun kini rusak parah dan tidak lagi bisa ditempati.
Bukan hanya itu terdapat 4 jembatan yang rusak akibat terjangan banjir bandang.
Keempat jembatan yang rusak itu adalah jembatan Gorong penghubung desa Wates dengan desa Mojorejo, Jembatan plat beton penghubung Wates – Mojorejo – Birowo mengalami kerusakan pada oprit jembatan terkikis arus air kedalaman 1,30 meter, lebar 4,5 meter dan panjang 2,5 meter, Jembatan gorong penghubung Wates – Birowo mengalami kerusakan pada sandaran dan sayap jembatan ambrol, serta Jembatan Utara pasar Wates, penghubung Wates Birowo putus.
“Kondisi air di rumah warga sudah menyusut, petugas dan warga kini melakukan evakuasi dan pembersihan bekas banjir,” ucap Ivong Berttyanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Minggu (1/12/2024).
Banjir yang merendam rumah warga ini merupakan air luapan sungai. Hujan deras yang terjadi selama 3 hari berturut-turut membuat debit air sungai meningkat dan meluap hingga ke pemukiman warga.
“Ini adalah banjir luapan dari Sungai Lemon yang kemudian merendam rumah-rumah warga, yang di Kecamatan Wates juga seperti itu,” tegasnya.
Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi Masjid Baitul Rokim di Desa Birowo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Ketinggian air yang merendam masjid ini pun mencapai 6 centimeter, dan kini telah surut.
“Ada fasilitas umum yang juga rusak ini petugas masih disana, bantuan juga sudah kami salurkan,” imbuhnya.
Akibat banjir ini, sejumlah warga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat. Meski demikian sebagian lainnya telah kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan sisa-sisa banjir.