DPRD Jember Desak Perbaikan Jalur Gumitir Selesai Lebih Cepat dari Target

Jember
Caption: Proses pengerjaan jalur Gumitir, Jumat (15/8/2025). Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kabupaten Jember – Proyek perbaikan Jalur Gumitir di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menjadi akses vital penghubung Jember–Banyuwangi sekaligus jalur strategis Jawa Timur–Bali, tengah dikebut pengerjaannya.

Meski target penyelesaian ditetapkan pada 24 September 2025, DPRD Kabupaten Jember meminta pekerjaan rampung lebih cepat, untuk meminimalkan kemacetan dan mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi warga.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, mengatakan bahwa pihaknya bersama perwakilan PU Bina Marga dan Dinas Perhubungan telah melakukan tinjauan lapangan guna memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana.

“Progresnya sudah masuk tahap pemasangan bored pile. Hampir semua titik sudah terpasang. Awalnya ada 55 titik, tapi bertambah menjadi 60. Walaupun ada penambahan, kami tekankan agar pelaksana tetap menyelesaikan tepat waktu, bahkan lebih cepat,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

David menambahkan, percepatan ini sangat diperlukan karena jalur tersebut merupakan urat nadi distribusi barang, akses wisata, dan mobilitas harian masyarakat.

“Kami berharap nanti pada tanggal 24 tidak ada sistem buka-tutup jalan. Kalau bisa langsung dibuka sepenuhnya. Pekerjaan tambahan seperti aksesori jalan bisa dikerjakan setelahnya,” kata dia.

Selain titik utama, David juga menyoroti pengerjaan titik kedua yang sebelumnya tidak diusulkan karena jalan sudah ambrol sebagian. Kini, titik tersebut sudah mendapat kucuran dana pusat.

“Di lokasi itu ada 15 bored pile dengan kedalaman 17 meter dan 15 meter. Nilai pekerjaannya sekitar Rp15 miliar. Untuk titik bawah, nilainya sekitar Rp1 miliar,” jelasnya.

DPRD Jember memastikan akan terus memantau perkembangan pekerjaan dan menjaga koordinasi antara PU Bina Marga, Pemkab Jember, dan kontraktor.

Kami melihat pelaksana bekerja maksimal, bahkan sampai lembur setiap hari. Semoga sebelum 24 September Jalur Gumitir sudah kembali normal,” tutup David.

Jika percepatan ini berhasil, maka jalur strategis tersebut akan kembali lancar dan menjadi pendorong utama geliat ekonomi di wilayah tapal kuda Jawa Timur.

Dari pihak pelaksana, PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, memaparkan dari 55 titik awal bored pile, 53 sudah rampung.

“Kemarin ada tambahan lima titik bored pile dengan kedalaman 27 meter. Jam kerja mulai pukul 08.00 pagi sampai malam, rata-rata kami lembur sampai pukul 01.00 atau 02.00 WIB dini hari,” ungkapnya.

Untuk menghindari keterlambatan, jumlah alat bored pile ditambah menjadi dua unit besar, dilengkapi peralatan XAPC 201 dan XAPC 781.

Meski progres per 8 Agustus baru mencapai 27 persen, pekerjaan bertambah akibat adanya longsor baru sepanjang 109 meter.

“Kami upayakan percepatan semaksimal mungkin. Kendalanya, lokasi pekerjaan berada di jurang dan tebing curam. Saat hujan, alat berat harus dipindahkan ke tempat aman untuk mencegah longsor,” tutup Andre.

Pos terkait