DPRD Kaltim Soroti Krisis Lahan Pemakaman yang Kian Mendesak di Samarinda

Pemakaman Samarinda
Caption: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menanggapi kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Samarinda yang memprihatinkan, karena semakin sesak dan tak lagi mampu menampung jenazah baru.

Sejumlah TPU seperti Raudhatul Jannah, Muslimin, dan Tanah Merah kini hanya bisa melayani pemakaman bagi jenazah yang sudah memiliki hak lahan sebelumnya.

Kondisi ini memaksa sebagian masyarakat untuk “berbagi liang”, bahkan hingga tujuh jenazah dimakamkan dalam satu lubang yang sama.

“Kalau kita bicara di beberapa lokasi pemakaman, itu sudah bertumpuk-tumpuk. Bahkan ada yang satu liang sudah tujuh jenazah. Ini harus segera dicarikan jalan keluarnya oleh pemerintah,” ujar politikus Golkar ini beberapa waktu lalu.

Masalah ini, menurut Andi, sudah menjadi keluhan utama warga dalam setiap kegiatan reses anggota DPRD Kaltim.

Ketersediaan lahan pemakaman yang layak seharusnya menjadi tanggung jawab negara, untuk menjamin ketenangan bagi setiap warga di akhir hayatnya.

Andi juga mengkritik bahwa keberadaan pemakaman swasta yang lebih tertata belum dapat menjawab kebutuhan masyarakat luas karena faktor biaya.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah kota dan provinsi membuka TPU baru yang terjangkau dan mudah diakses.

Sebagai langkah konkret, Andi mengusulkan agar pemerintah mulai menjalin komunikasi dengan masyarakat yang memiliki lahan, dan bersedia menghibahkannya untuk dijadikan pemakaman umum.

Pemerintah hanya tinggal menindaklanjuti dengan pembangunan infrastruktur dasar agar TPU bisa segera difungsikan.

Situasi yang semakin darurat ini telah menyebabkan banyak keluarga berduka mengalami kesulitan besar dalam proses pemakaman, mulai dari antrean panjang hingga harus mencari lahan jauh dari tempat tinggal.

Sebagai solusi jangka panjang, Andi mendorong adopsi konsep pemakaman modern.

Menurutnya, sistem pemakaman vertikal atau pembangunan krematorium bisa menjadi solusi efisien yang ramah lahan dan lebih berkelanjutan.

“Ini bukan semata urusan Kota Samarinda, tapi juga wajah kemanusiaan kita semua. Pemerintah harus hadir dan memberi solusi,” tutupnya. (ADV)

Pos terkait