Metaranews.co, Kabupaten Sidoarjo – Sedikitnya 50 ulama di Jawa Timur bertemu Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di Waru, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/12/2023) malam.
Pertemuan itu dikemas dengan kegiatan bertema “Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju”, untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
“Dalam Piagam Madinah Kanjeng Nabi Muhammad memberikan hak kepada berbagai golongan dalam rangka persatuan dan kesatuan. Rasulullah sudah mendahului, bukan masalah ideologi atau kebenaran, tapi untuk quwwatil wathoniyah (kekuatan bangsa) sangat luar biasa. Nah ini yang harus dicontoh seperti konsep Wali Songo masuk tanah Jawa itu tidak tiba-tiba,” ujar Habib Luthfi saat memberikan perumpamaan mengenai konsep Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju.
Juru bicara kegiatan, KH Iffatul Lathoif Zainuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan santri yang siap nderek dawuh kepada kiainya, salah satunya Habib Luthfi.
“Tentunya ikhtiar yang kami lakukan ini dalam rangka menjemput takdir, perkuat peradaban untuk indonesia maju. Kedua apa yang seperti sudah Maulana Al Habib Muhammad Luthfi, bahwa dukungan ini juga tidak ujug-ujug, tapi diawali dengan perenungan yang mendalam, sehingga kami sepakat nderek dawuh,” jelas Gus Thoif, sapaan KH Iffatul Lathoif Zainuddin.
Selanjutnya, dalam forum silaturahmi ini juga menghasilkan poin-poin penting dalam memilih pasangan Prabowo-Gibran, dengan pertimbangan kemaslahatan bangsa, antara lain:
- Keberlanjutan kebijakan-kebijkan strategis nasional yang berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Keberanian dalam menjaga bangsa ini dari faham-faham yang mengikis keutuhan NKRI, maka butuh pemimpin yang negarawan yang loyal terhadap bangsa dan negara
- Kepastian akan keterlibatan ulama dalam berjalannya pemerintahan, yang telah terbukti dengan keterlibatan organisasi Islam moderat dalam roda pemerintahan, dan terciptanya hubungan baik antara ulama dengan penyelenggara negara
- Perhatian terhadap dunia pendidikan, terutama Pondok Pesantren yang selama ini telah terbukti terakomodir dengan baik, terlebih dengan keterlibatan anak muda yang diharapkan dapat meraih kunci keberhasilan bonus demografi
- Kemampuan mengelola pertumbuhan ekonomi di tengah guncangan global
- Kepedulian terhadap rakyat Indonesia dalam hal perlindungan kesehatan yang merata
- Kemampuan membawa NKRI menjadi negara yang kuat dan bermartabat di hadapan dunia internasional
“7 poin ini akan kami bawa kepada kiai sepuh, santri, dan alumni sebagai bentuk mandat dari hasil pertemuan yang memang kemarin kita lakukan dengan serius. Terutama untuk kepentingan bangsa dan negara, dan khususnya pondok pesantren sebagai benteng kekuatan negara,” papar Gus Thoif.
Adapun 50 ulama yang hadir dalam pertemuan bersama Habib Luthfi berasal dari berbagai pondok pesantren, di antaranya Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, Ponpes Lirboyo Kediri, Darul Ulum, Pondok Kencong, Ponpes Sideresmo Surabaya, Ponpes Tremas Pacitan, Ponpes Panji, Ponpes Nurul Qodim, Ponpes Nurul Kholil, dan banyak pondok wilayah tapal kuda dan Madura serta lainnya.