Heboh! Ada Belatung dalam Makanan Tambahan untuk Balita Stunting di Jombang

Jombang
Caption: Warga saat menemukan belatung yang berada di dalam makanan tambahan untuk balita stunting, Senin (13/11/2023). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Makanan tambahan untuk balita stunting di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dikeluhkan warga.

Hal itu karena ditemukan belatung atau ulat di dalam makanan yang diberikan kepada anak dan ibu hamil (bumil) dalam kegiatan di Pos Pemulihan Gizi (PPG), salah satunya di PPG Kecamatan Sumobito.

Bacaan Lainnya

Belatung itu ditemukan di dalam sayuran yang diberikan petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang saat acara PPG di Kecamatan Sumobito, Senin (13/11/2023).

Dalam foto yang beredar di media sosial WhatsApp, tampak belatung berada di dalam sup yang dibungkus plastik.

Sementara berdasarkan informasi yang diterima Metaranews.co, bila makanan tambahan untuk balita stunting di Sumobito di dalamnya ditemukan belatung, bumil di Kecamatan Bareng malah mendapatkan susu yang di dalamya terdapat ulat.

Kepala Desa (Kades) Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Suwito Hadi, menyebut dari delapan warganya yang mengikuti PPG di Kecamatan Sumobito ada dua warga yang menerima makanan tambahan tidak layak konsumsi.

“Bantuannya saya tolak semua, saya kembalikan, karena makanannya tidak layak untuk dikonsumsi,” ujarnya, Senin (13/11/2023).

Dari delapan warga Desa Madiopuro yang balitanya menderita stunting itu semuanya menerima makanan berulat dan tidak layak konsumsi.

“Yang stunting di desa saya ada delapan, ada dua warga yang makanannya sempat dibuang karena tidak layak dimakan manusia, yang enam saya kembalikan ke Puskesmas,” tegas Suwito.

Suwito mengaku heran mengapa anggaran miliaran rupiah dari pemerintah untuk mennagani stunting makanan tambahan justru tidak layak konsumsi.

“Dana miliaran kok ngasi warga kayak gitu,” tuturnya.

Sekadar diketahui, tahun ini alokasi anggaran untuk balita stunting dari Dinkes Kabupaten Jombang untuk 5.354 anak sebesar Rp 379,7 juta.

Suwito menyesalkan kualitas makanan yang diperuntukkan balita stunting tidak layak konsumsi. Padahal pemerintah pusat memberikan bantuan untuk mengatasi stunting ini miliaran rupiah untuk tiap kabupaten.

“Pemerintah ini kan menggelontorkan biaya untuk stunting itu bukan jutaan, tapi miliaran. Khusus untuk mengentas masalah stunting. Tapi pemerintah (Kabupaten Jombang) memberikan bantuan makanan untuk stunting, kalau enggak layak konsumsi kan malu besar,” katanya.

Sementara itu, Metaranews.co telah mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Jombang untuk mengonfirmasi permasalahan ini ke Sekretaris Dinas, Syaiful Anwar, namun yang bersangkutan enggan berkomentar.

“Beliau (Syaiful Anwar) masih sibuk,” ujar salah satu petugas Dinkes Kabupaten Jombang kepada Metaranews.co.

Pos terkait