Inovatif! Mahasiswa KKN ITS Sukses Rancang Alat Monitoring Kandang Ayam Broiler Berbasis Internet

Mahasiswa KKN ITS
Caption: Mahasiswa ITS sedang memantau kandang ayam broiler di Grati, Kabupaten Pasuruan, belum lama ini. Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kabupaten Pasuruan – Belasan Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Grati, Kabupaten Pasuruan, berhasil merancang alat untuk memonitoring lingkungan kandang ayam broiler close house berbasis Internet of Things (IoT) di SMKN 1 Grati.

Koordinator KKN Mahasiswa ITS di Grati, Maulana Arif mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh timnya relatif baru di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Alat ini digunakan untuk monitoring kandang secara online, artinya monitoring dapat dilakukan dimana saja menggunakan handphone karena berbasis website,” ujar Maulana, Jumat (15/12/2023).

Menurut Maulana, inovasi sistem monitoring lingkungan kandang ayam closed house ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan controlling dan monitoring kondisi kandang ayam agar lebih dinamis.

“Dengan alat ini pemilik kandang juga bisa melihat secara real time mulai dari suhu kelembaban, dan kadar gas (Karbon Dioksida (CO2) dan Amonia (NH3), sehingga dapat meningkatkan kualitas ternak ayam yang dihasilkan,” jelasnya.

Kendati demikian, saat ini timnya masih melakukan pemantauan terhadap alat tersebut, serta melakukan pelatihan maintenance dan operasional, agar dapat berfungsi dengan efektif dan dapat digunakan oleh siswa atau tim pengajar SMK Negeri 1 Grati.

“Pengembangan lanjutan masih akan terus dilakukan agar alat lebih reliable dan produktif. Selain itu, pengembangan alat ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai percontohan bagi peternak ayam broiler yang ada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Program Studi Agribisnis Ternak Unggas, Yula Diana mengatakan, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh SMKN 1 Grati yakni proses monitoring yang cukup sulit, karena kondisi lingkungan yang dinamik.

“Pengembangan alat monitoring ini masih terbatas pada sensor DHT 11, hanya untuk suhu saja. Jadi, mungkin harapannya teman-teman mahasiswa bisa melakukan pengembangan dengan mencakup suhu, kelembaban, dan data gas amonia yang ada dan mempengaruhi perkembangan ayam broiler,” jelasnya.

Yula juga menyebut perkembangan ayam salah satunya dipengaruhi oleh kondisi fisik ayam yang rentan terhadap lingkungan sekitarnya.

“Oleh karenanya sistem monitoring secara real-time diperlukan untuk melakukan kontrol secara lebih efektif dan cepat, sehingga Laboratorium Manufacturing System DTSI ITS melalui kegiatan KKN Abdimas berbasis produk, dengan perancangan sebuah sistem monitoring berbasis IoT (Internet of Things) sebagai sistem pengawasan lingkungan kandang meliputi suhu, kelembaban, kadar karbon dioksida (CO2) dan Amonia (NH3),” tutupnya. (ADV)

Pos terkait