Jelang Imlek 2024, Perajin Lilin Ukir di Blitar Banjir Orderan

Imlek 2024
Caption: Dedy Wirabuana, perajin lilin ukir di Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Blitar – Hari pergantian tahun Cina atau Imlek 2024 menjadi momen paling ditunggu perajin lilin.

Pada momen Imlek 2024 ini pesanan lilin ukir meningkat tajam. Itu yang dialami Dedy Wirabuana, warga Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah Februari memang salah satu bulan yang kami tunggu. Pesanan lilin meningkat dari bulan biasanya,” ujar Dedy Wirabuana, Kamis (25/1/2024).

Dedy merupakan perajin lilin unik. Pria berusia 43 tahun ini dikenal sebagai perajin unik.

Unik karena tak sekadar membuat lilin saja, melainkan juga mengukirnya, sehingga lilin pun punya nilai seni.

“Selain bisa dibentuk atau diukir, lilin juga bisa diisi berbagai aroma. Ada aroma buah-buahan ada pula bunga,” katanya.

Dedy pun menceritakan awal mula menekuni bisnis produksi lilin ukir. Ia mengawali usahanya di Blitar pada 2009 lalu. Saat itu ada beberapa temannya juga memiliki keahlian seni ukir lilin.

“Saya belajar dari teman. Kebetulan memang saya juga senang hal-hal baru, akhirnya mencoba,” tuturnya.

Tahun 2009 menjadi awal usahanya. Tetapi pasar ternyata tak menyambut. Produknya tak banyak dilirik warga Kota Blitar.

Akhirnya ia pindah ke Malang dan berlanjut ke Sumatera. Di Sumatera mendapat respon positif karena sempat digandeng perusahaan.

Tetapi lama-kelamaan ia ingin kembali memproduksi di Blitar. Hingga akhirnya pada tahun 2023 ia kembali ke Blitar, dan lebih menekuni usaha pembuatan lilin ini dengan telaten.

“Tren saat ini kan digital marketing, dan itu berimbas ke produk. Saya lebih memasarkan ke online langsung,” papar Dedy.

Dedy menambahkan, untuk membuat lilin ukir sebenarnya  cukup mudah. Bahan-bahannya di antaranya minyak bumi atau parafin.

Bahan itu selanjutnya dimasak atau dipanaskan. Selanjutnya usai mencair, dibentuk dan diukir. Pembentukan lilin harus cepat karena kalau lambat kembali mengeras.

“Untuk satu lilin waktunya membutuhkan 10 menit, kalau lebih bisa mengeras,” ungkapnya.

Usai dibentuk, lilin pun dianginkan dan  siap dipasarkan. Dalam sebulan rata-rata Dedy bisa menghasilkan 100 lebih lilin.

Untuk harganya Rp 12 ribu hingga Rp 120 ribu tergantung ukuran. Sementara pangsa pasarnya mulai Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan kota-kota lain di Indonesia.

Sementara pangsa luar negeri mulai Malaysia, Singapura, Australia, hingga Inggris.

Nah, pada Februari 2024 ini menjadi bulan paling ditunggu oleh Dedy. Pasalnya banyak yang memesan untuk aksesori perayaan Imlek.

Pada Februari ini pula ada yang pesan relief naga ukuran besar. Selain Imlek, lilin ukir juga banyak dipesan ketika Natal.

Lilin ukir selain untuk upacara keagamaan juga biasanya aksesori di etalase. Selain itu juga untuk pengharum ruangan, karena lilin ada aroma wanginya.

Pos terkait