Jelang HUT ke-154, Jembatan Lama Kota Kediri Dilakukan ‘Peremajaan’

Jembatan Lama Kota Kediri
Caption: Jupel Jembatan Lama Kota Kediri, Imam Mubarok, memantau penggantian balok kayu, Sabtu (11/2/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Peremajaan Jembatan Lama Kota Kediri dilakukan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-154 tahun ini.

Pengamatan Metaranews.co, sejumlah pekerja tampak melakukan penggantian balok kayu di badan jembatan, Sabtu (11/2/2023).

Bacaan Lainnya

Juru Pelihara (Jupel) Jembatan Lama Kota Kediri, Imam Mubarok menjelaskan, penggantian balok kayu itu memang perlu dilakukan karena kondisinya yang rusak dan rapuh.

Adapun kerusakan pada jembatan yang telah dinobatkan sebagai cagar budaya tingkat nasional tersebut ditaksir mencapai 40 persen.

“Terutama (kerusakan) disebabkan keropos, sebagian ada yang kena puntung rokok. Kalau dilihat dari posisi ini (kerusakan jembatan) kurang lebih 40 persen dari badan jembatan,” kata pria yang akrab disapa Gus Barok itu saat ditemui Metaranews.co, Sabtu (11/2/2023).

Gus Barok menyebut, perbaikan ini dilakukan oleh pihak Dinas PUPR Kota Kediri selaku pihak yang memiliki tugas perawatan jembatan.

Selain penggantian balok kayu, lampu di sepanjang Jembatan Lama Kota Kediri ini juga diganti sesuai draft awal blueprint Belanda.

Selanjutnya, Gus Barok memberikan penekanan akan pentingnya Jembatan Lama Kota Kediri jelang HUT ke-154 tahun ini. Ia menyinggung mengenai status cagar budaya tingkat nasional.

Oleh karena itu, kata Gus Barok, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga, merawat, dan tidak melakukan kegiatan seperti berjualan dan pemasangan bendera secara liar di atas jembatan.

Sementara untuk menjaga kelestarian jembatan, kabel FO dan saluran PDAM yang sebelumnya menempel di badan Jembatan Lama Kota Kediri mulai dipindah tahun ini.

“Itu sudah saya usulkan sejak ulang tahun ke-152, pada waktu itu disampaikan dan baru terealisasi di ini,” paparnya.

Adapun tumpukan sampah yang tersangkut di tiang jembatan, kata Gus Barok, dinilai juga bisa membahayakan kekuatan bangunan.

“Artinya bahwa bagaimanapun juga kita enggak tahu, pasti nanti akan berdampak meskipun jembatan ini adalah jembatan dengan konstruksi besi pertama di Indonesia,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *