Makam Mbah Wasil, Destinasi Wisata Religi di Kediri yang Dikunjungi Wisatawan dari Berbagai Negara dan Agama

Makam Mbah Wasil
Caption: Makam Mbah Wasil di Kompleks Setono Gedong Kota Kediri. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Kompleks Makam Setono Gedong selama ini menjadi salah satu destinasi wisata religi rujukan di Kota Kediri, Jawa Timur.

Destinasi wisata religi ini tepatnya berada di Kelurahan Setono Gedong, Kecamatan Kota, Kota Kediri.

Bacaan Lainnya

Di dalam kompleks pemakaman ini terdapat pusara ulama besar yang berjasa mensyiarkan Islam di tanah Kediri. Tokoh tersebut ialah Syekh Wasil Syamsudin.

Masyarakat setempat biasa menyebut kompleks pemakaman tersebut dengan nama Makam Mbah Wasil. Pemakaman ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, apalagi saat Ramadan.

Juru kunci makam, Muhammad Yusuf Wibisono menuturkan, Mbah Wasil diyakini hidup pada masa pemerintahan Raja Sri Aji Jayabaya sekitar abad ke-11 masehi.

Jika keterangan ini benar, maka Mbah Wasil sudah mensyiarkan Islam di tanah Kediri jauh sebelum era Wali Songo yang eksis pada tahun 1400-an.

“Dilihat angka tahunnya kan jauh ya. Mbah Wasil diduga sejak tahun 1100, sekitar 300 tahunan dengan era Wali Songo,” kata Yusuf kepada Metaranews.co, Rabu (29/3/2023).

Adapun sebutan Mbah Wasil, lanjut Yusuf, karena ulama ini mempunyai kelebihan saat mensyiarkan agama Islam.

Di mana Mbah Wasil tidak serta-merta melakukan penyebaran agama Islam, namun dimulai dengan pendekatan kepada masyarakat hingga dapat diterima dengan baik.

“Dipanggil Mbah Wasil karena beliau sering memberikan wasil atau ahli bertutur sapa, berpetuah yang baik,” papar Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf mengaku tidak mengetahui pasti akan asal-usul Mbah Wasil, karena memang tidak ada bukti fisik yang menerangkan hal tersebut.

Namun, kata dia, secara turun-temurun masyarakat mempercayai Mbah Wasil berasal dari Istanbul, Turki.

“Mbah Wasil dikatakan sebagai salah satu keturunan Rasulullah melalui Siti Fatimah, dan ikut bergabung bersama utusan wali di Istanbul,” jelasnya.

“Nama asli beliau adalah Sayid Sulaiman Samsyuzein Ali. Kalau orang-orang dulu itu membacanya Samsudin, jadi disebut Syeh Al Wasil Samsudin,” tambahnya.

Selain menjadi tokoh besar dalam penyebaran agama Islam di Kediri, kata Yusuf, sosok Mbah Wasil disebut-sebut sebagai guru spiritual Raja Kadiri Sri Aji Joyoboyo.

Bahkan, kedekatannya dengan Sri Aji Joyoboyo disebut-sebut membuahkan ramalan masa depan atau sebuah jongko kitab pusaran, yang dikenal dengan Jongko Joyoboyo.

“Pada masa itu masuk pemerintahan Sri Aji Joyoboyo. Bahkan diduga mereka ada hubungan emosional. Ada yang mengatakan Mbah Wasil guru spritual Sri Aji Joyoboyo,” ucap Yusuf.

Adapun menurut Yusuf, pengunjung Makam Mbah Wasil tidak hanya datang dari wisatawan lokal. Namun juga dari berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Belanda.

Bahkan, makam Mbah Wasil juga dikunjungi oleh pemeluk beragam agama dan keyakinan.

“Ada banyak sekali penganut agam lain yang ke sini, Hindu, Budha, Kristen, dan sebagainya. Bahkan ada dari penganut keyakinan dengan hari tertentu,” pungkas Yusuf.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *