Melihat Prosesi Jamasan Wayang Krucil Berusia Ratusan Tahun di Kediri

Jamasan Wayang Krucil
Caption: Wayang Krucil berusia ratusan tahun dijamasi di Dusun Kunir, Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (3/8/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Dalang Ki Kondo Brodianto mengadakan jamasan wayang krucil berusia setatus tahun di kediamannya di Dusun Kunir, Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (3/8/2023).

Pengamatan Metaranews.co, pada pukul 11.00 WIB Ki Brodin mulai mempersiapkan perlengkapan jamasan mulai bunga tujuh rupa, lilin, dupa, berbagai minuman kopi, susu, tumpeng, dan sebagainya.

Bacaan Lainnya

Sejumlah wayang krucil yang ada di dalam kantong kain putih pun satu per satu dikeluarkan untuk dijamasi.

“Usianya (wayang krucil) sekitar 100 tahun lebih sedikit, itu dari keturunan simbah saya yang nomor empat,” ujar Ki Brodin, Kamis (3/9/2023).

Ki Brodin mengatakan, wayang krucil yang berusia seratus tahun itu dijamasi secara rutin setiap bulan suro. Adapun lima wayang warisan leluhurnya itu di antaranya tokoh pewayangan Sabdo Palon, Panji, dan Dewi Sekartaji.

“Selain seratus tahun, ada juga yang berusia 70 tahunan,” jelasnya.

Menurut Ki Brodin, kegiatan jamasan ini merupakan wujud melestarikan budaya leluhur.

“Setiap tahunnya kita adakan jamasan di bulan suro,” tambahnya.

Seiring dengan kegiatan jamasan itu, pihaknya juga menggelar pentas wayang krucil hari ini.

Pentas wayang itu menampilkan dalang sepuh Mbah Pani. Pentasnya dimulai pukul 13.00 WIB, lalu dilanjutkan pentas dalang cilik Arya pukul 20.00 WIB.

Sedangkan Ki Brodin sendiri akan pentas pada pukul 22.30 WIB.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, yang turut menghadiri prosesi jamasan, mengapresiasi para pegiat seni dan budaya di wilayahnya.

Menurut Khusnul, kegiatan seperti itu dapat memantik kepedulian banyak pihak atas ragam seni dan budaya di Kabupaten Kediri, khususnya wayang krucil.

“Sampai nanti malam ada pagelaran wayang, ini adalah wujud dari bagaimana melestarikan seni dan budaya daerah,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *