Menilik Butik di Sengon Jombang, Usaha yang Malah Menggeliat Saat Dihajar Corona

Jombang
Caption: Tantri dan anak buahnya saat mengerjakan busana payet milik pelanggan, Senin (13/2/2023). Doc: Karimatul Maslahah/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Produksi busana di Kabupaten Jombang dari dulu hingga sekarang tidak ada matinya, meski sempat dua tahun lalu diguncang Covid-19.

Tantri Kusuma Dewi (25), pemilik butik di Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang mengatakan, ia menggeluti usahanya tersebut mulai dari tahun 2020.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, meski di tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19, namun permintaan dari konsumen justu lebih meningkat. Sebab, kata dia, produksi busana tidak akan ada matinya.

“Meski Covid-19 saya baru mendirikan usaha, tapi kalau baju tidak ada matinya, namun usai Covid-19 malah naik 30 persen,” ujarnya, Senin (13/2/2023).

Busana-busana yang diproduksi Tantri termasuk busana khusus wedding, busana kerja, bridesmaid, beading, dan coctail dress.

Dalam pengerjaannya, busana-busana mewah tersebut dapat ia kerjakan hingga tiga hari, tergantung dari tingkat kesulitan.

“Tergantung model dan kerumitannya, kalau simple itu satu hari tiga baju, tapi kalau rumit satu busana bisa jadi dalam waktu tiga hari,” bebernya.

Harga yang dipatok Tantri untuk busana-busana mewah tersebut sebesar Rp2 juta hingga Rp 5juta.

“Untuk harga variatif, tergantung kain dan ongkos payetannya,” jelasnya.

Dikatakan Tantri, para pelanggan biasanya membeli kain dan menyodorkan contoh model busana sendiri. Sementara ia hanya tinggal mengerjakan saja.

“Kebanyakan costum, jadi mereka hanya membayar jasa kita saja biasanya Rp500 ribu hingga Rp700 ribu saja ber busana,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *