Menteri ATR/BPN Serahkan Ratusan Sertifikat Tanah di Kediri

Sertifikat Tanah Kediri
Caption: Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, secara simbolis penyerahan sertifikat tanah di Pendopo Panjalu Pemkab Kediri, Kamis (1/2/2024). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Hadi turut penyerahan aset ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, BMN, dan tanah wakaf.

Bacaan Lainnya

“Melalui penyerahan sertifikat ini kita harapkan permasalahan tanah, sengketa, tumpang tindih, semuanya bisa kita selesaikan,” kata Hadi usai secara simbolis menyerahkan sertifikat tanah di Pendopo Panjalu Pemkab Kediri, Kamis (1/2/2024).

Sementara terkait tanah waqaf, Hadi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemerintah daerah di Jawa Timur karena melakukan pengurusan sertifikatnya paling tinggi di Indonesia.

Hadi menyebut mulai dari wilayah Kediri, Malang, Lumajang, hingga Banyuwangi, warganya lebih mendahulukan sertifikat wakaf untuk peribadatan dibanding rumah pribadi.

Adapun Kementerian ATR/BPN, kata Hadi, berkomitmen untuk selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan sertifikat wakaf tersebut.

“Khusus untuk tanah wakaf tempat ibadah apabila masih ada yang belum bersertifikat segera laporkan, gratis,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Hadi turut menyerahkan sebanyak 77 bidang tanah wakaf kepada kelompok masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), 348 bidang aset sertifikat ke Pemkab Kediri, 38 aset BMN, Kemenhan  8 bidang, Kemen PUPR/BBWS 25 bidang, Kemen PUPR/PJN 2 bidang, serta 47 bidang sertifikat aset pemerintah provinsi.

Terpisah, Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa, menyambut gembira kedatangan Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto.

Menurut Dewi, penyerahan sertifikat tanah tersebut sangat berharga bagi masyarakat dan Pemkab Kediri.

“Penyerahan sertifikat ini menambah kepastian hukum dan kejelasan tanah di Kabupaten Kediri,” pungkas Dewi.

Pos terkait