Merugi Gegara Patek, Petani Kediri Ramai-ramai Cabut Tanaman Cabai

Kediri
Caption: Supadi saat mencabut tanaman cabai di lahan sawah sewanya di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (9/3/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Petani cabai di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tertunduk lesu meski ini memasuki musim panen.

Meski harga jual cabai tinggi, mencapai Rp50.000 per kilogram, namun para petani merugi karena tanamannya terserang patek.

Bacaan Lainnya

Seperti Supadi, petani cabai asal Desa Sumberejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, terpaksa harus mencabut tanamannya lebih cepat.

Tanaman cabai yang seharusnya mampu bertahan hingga 10 bulan, kini di usai enam bulan harus dicabut lebih cepat akibat patek.

“Iya dicabut karena tidak tumbuh (buah) cabai lagi, kena patek,” kata Supadi saat ditemui Metaranews.co, Kamis (6/3/2023).

Supadi menduga patek datang karena turunnya hujan sejak akhir tahun 2022.

“Pokok kalau kena hujan sampai malam ya terkena patek,” jelas Supadi.

Supadi mengaku merugi akibat terdampak patek. Kendati harga jual cabai saat ini cukup tinggi, yakni berkisar Rp50.000 per kilogramnya.

Adapun tanaman cabai Supadi dinaman di lahan seluas 50 Ru, dengan biaya sewa Rp3.5 juta per tahunnya.

Sebenarnya, kata Supadi, ia telah berusaha mengobati tanaman cabainya yang terserang patek dengan berbagai obat. Namun pengobatan itu tak berhasil.

Selain dicabut, kata Supadi, beberapa petani memilih menggunakan mesin traktor untuk meratakan lahannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *