Petani Cabai di Kediri Terancam Gagal Panen Gegara Intensitas Hujan Tinggi

Petani Cabai Kediri
Caption: Salah satu petani cabai di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Suparman Adi, Jumat (10/1/2025). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Tingginya curah hujan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuat sejumlah petani cabai gagal panen dan merugi.

Salah satu petani cabai di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Suparman Adi, menyebut tingginya curah hujan ini mengakibatkan batang pohon cabai menjamur dan membusuk.

Bacaan Lainnya

“Cuaca saat ini bagi petani cabai kebanyakan gagal panen karena hujan terus menerus. Curah hujan tinggi akhirnya tidak kuat batang pohon cabai membusuk. Pasti merugi, menanam cabai sampai hari ini belum ada hasilnya,” jelas Suparman, Jumat (10/1/2025).

Suparman mengatakan, kalau cuaca dalam kondisi normal pohon cabai itu seharusnya sudah mulai berbuah dan panen minimal lima hari sekali.

Namun karena sekarang intensitas hujan tinggi, hasil panennya pun tak bisa diprediksi.

“Malah satu bulan ini belum panen. Kalau sekarang dikenal cabai mahal, tapi bagi petani hasilnya belum ada,” jelasnya.

Menurut Suparman, dalam kondisi normal lahan sawah seperempat hektare dapat menghasilkan dua kwintal cabai.

“Kalau cuaca hujan tidak bisa ditafsir,” tambahnya.

“Kalau seperti sekarang ini sudah bangkrut. Diprediksi dari biaya sewa sawah dan penanaman ya bangkrut. Karena belum ada hasilnya pohon cabai sudah mati. Matinya kebanyakan air, terus batang pohon menjamur dan membusuk,” paparnya.

Petani lainnya, Waluyo, menyampaikan hal serupa mengenai tanaman cabainya yang terancam gagal panen.

Penyebabnya karena tingginya curah hujan yang disertai angin kencang, buah cabai yang seharusnya belum waktu panen akhirnya rontok.

“Masih hijau-hujau sudah rontok kena curah hujan tinggi. Ya merugi, ada kalau dua sak glangsing,” pungkasnya.

Pos terkait