Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Polisi telah memeriksa sekitar 20 saksi terkait video viral dugaan pengeroyokan seorang siswa SMP dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kabupaten Blitar.
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo, menjelaskan bahwa 20 saksi yang dimintai keterangan tersebut termasuk siswa-siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan, guru, dan keluarga korban.
“Ada sekitar 20 saksi yang kami mintai keterangan terkait peristiwa itu. Mulai dari siswa yang diduga terlibat, guru, dan keluarga korban. Seluruhnya kami minta keterangan,” ujar Momon, Rabu (23/7/2025).
Momon menceritakan kronologi dugaan pengeroyokan yang menimpa siswa baru berinisial WV (12) tersebut.
Peristiwa itu terjadi ketika WV dipanggil oleh kakak kelasnya dan diajak ke kamar mandi belakang sekolah.
Di lokasi sudah berkumpul sekitar 20 siswa. Korban kemudian diolok-olok dan dipukul oleh salah satu siswa. WV dipukul di pipi dan ditendang pada bagian perutnya.
“Mulanya ada seorang siswa memukul pipi kiri korban dan menendang bagian perut korban. Aksi tersebut diduga memicu siswa lain ikut melakukan pengeroyokan secara bersama-sama,” terangnya.
Tidak hanya dipukul dan ditendang, korban juga diancam agar tidak melaporkan peristiwa yang dia alami kepada guru maupun orang tuanya.
Saat ini, polisi telah meminta korban untuk menjalani visum dan terus mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Kami sudah meminta korban untuk visum, dan meminta keterangan saksi. Gelar perkara juga akan kami laksanakan dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mohon waktu,” tutup Momon.