Polisi Sebut Air di Tumpukan Karbit Jadi Pemicu Ledakan Petasan di Masjid Nambaan Kediri

Petasan Kediri
Caption: Lokasi ledakan petasan karbit di sebuah masjid di Desa Nambaan, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (30/6/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Serpihan kaca ledakan petasan karbit masih membekas di sebuah masjid di Desa Nambaan, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (30/6/2023).

Selai kaca pecah, plafon, dan dinding pun rusak akibat kejadian itu. Saat ini, garis polisi masih terbentang sejak kejadian yang terjadi menjelang salat Idul Adha pada Kamis (29/6/2023) itu.

Bacaan Lainnya

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra, menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

“Iya, masih penyelidikan,” ujar Rizkika saat dikonfirmasi Metaranews.co melalui via aplikasi percakapan WhatsApp, Jumat (30/6/2023).

Dari data yang dihimpun Metaranews.co, pembuatan petasan jenis karbit itu dilakukan pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

Ada lima remaja yang membuat petasan, dengan cara mengisi gas dan karbit pada 40 kantong plastik berwarna putih.

Karena hujan, kemudian kantong plastik tersebut dimasukkan ke ruangan lantai atas gedung Madrasah Diniyah, yang berada tepat di kawasan Masjid Darussalam.

Tak lama kemudian kantong plastik itu meledak.

Rizkika menduga pemicu dari ledakan petasan tersebut karena air yang berada di tumpukan karbit.

“Pemicunya air di tumpukan karbit,” jelasnya.

Sejumlah barang bukti turut dibawa pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan, seperti 20 kantong plastik bekas petasan.

Sementara salah satu warga yang menjadi saksi mata kejadian, Kasdi (60) mengungkapkan, bahwa ledakan petasan itu membuat kaget warga sekitar.

Kasdi yang merupakan pengurus takmir di Masjid Darussalam menyebut pihak masjid mengalami sejumlah kerugian akibat tragedi ledakan tersebut.

Di antaranya ledakan itu merusak sejumlah fasilitas masjid seperti kaca, plafon, dan gavalum.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *