Polisi Selidiki Keracunan Massal Peserta Posyandu Lansia di Blitar

Keracunan Blitar
Caption: Polisi meminta keterangan korban keracunan yang masih berada di Puskesmas Selorejo, Kabupaten Blitar, Senin (12/5/2025). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, kini tengah diselidiki pihak kepolisian.

Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah awal dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan mengambil sampel makanan untuk pemeriksaan laboratorium forensik di Polda Jatim.

Bacaan Lainnya

“Kejadian ini bermula pada Sabtu (10/5/2025) pukul 08.00 pagi saat kegiatan posyandu di desa tersebut. Dihidangkan konsumsi berupa kolak kacang hijau dan pisang. Dari data yang kami peroleh, sekitar 57 orang hadir, terdiri dari lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” jelas Putut, Senin (12/5/2025).

Menurut Putut, keesokan harinya, bidan desa melaporkan bahwa sejumlah warga mengalami gejala mual, muntah, dan diare.

Menyikapi laporan tersebut, tim Inafis Polres Blitar bersama Polsek Selorejo segera turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan awal.

“Dugaan awal memang mengarah pada keracunan makanan. Kami langsung mengamankan sisa makanan, terutama kolak kacang hijau yang berisi santan, kacang hijau, gula pasir, dan bahan lainnya, untuk kemudian dikirim ke laboratorium Polda Jatim guna memastikan penyebabnya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, tercatat 22 warga masih menjalani perawatan intensif di berbagai fasilitas kesehatan.

Sementara lebih dari 40 orang lainnya menjalani rawat jalan. Polisi masih melakukan pendataan untuk memastikan tidak ada korban yang luput dari penanganan medis.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Untuk penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium dari Polda Jatim,” tegas Putut.

Warga yang menjadi korban terdiri dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak, lansia, hingga satu ibu hamil.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, dan segera melaporkan bila ada gejala serupa di lingkungan sekitar.

Pos terkait