Puluhan Jenis Kurma Berhasil Dibudidayakan di Kediri

Kurma Kediri
Caption: Achmad Sabiqi saat sedang memeriksa buah kurma yang masak di pohon, Rabu (12/3/2025). Doc: Metaranews.co/Darman

Meteranews.co, Kabupaten Kediri – Siapa sangka, iklim tropis Indonesia ternyata cocok untuk budidaya tanaman kurma yang biasanya tumbuh di daerah panas dan gersang seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Komunitas Pegiat Kurma Kediri berhasil membuktikan hal ini, dengan membudidayakan lebih dari sepuluh jenis kurma asli Indonesia.

Bacaan Lainnya

Perkumpulan yang berdiri sejak tahun 2019 ini telah memulai budidaya kurma sejak enam tahun lalu.

Mereka menggunakan bibit asli Indonesia yang diambil dari pohon kurma yang sudah berbuah di Indonesia. Hal itu dilakukan agar bibit lebih mudah beradaptasi dengan iklim setempat.

Koordinator Komunitas Kurma Kediri, Achmad Sabiqi, saat ditemui di salah satu demonstration plot (demplot) di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Rabu (12/3/2025), mengungkapkan keyakinannya bahwa tanah Indonesia sangat cocok untuk ditanami kurma.

Keyakinan tersebut didasari oleh fakta bahwa pohon kelapa dan sawit, yang masih satu rumpun dengan kurma, dapat tumbuh subur di Indonesia.

“Di demlpot ini sudah berumur lima tahun, dan mulai berbuah antara umur dua tahun enam bulan hingga empat tahun dari semai biji,” jelasnya.

Saat ini, komunitas ini memiliki 3.500 anggota yang tersebar di wilayah Kediri. Setiap anggota bebas menanam pohon kurma sesuai kemampuan dan lahan yang dimiliki, mulai dari 60 hingga ratusan pohon.

Lebih dari sepuluh jenis kurma telah berhasil dibudidayakan di Kediri, antara lain barhee, sukkari, konese, muzafati, lulu, kholas, ruthob, dayri, dan halawy.

Para anggota belajar budidaya kurma di Pusat Edukasi Kurma Kediri, Desa Gondang, Kecamatan Plosokaten, Kabupaten Kediri, yang dipelopori oleh Achmad Sabiqi.

“Anggota bisa belajar gratis di Pusat Edukasi Kurma Kediri, tempat tinggal saya. Kadang kita bersama-sama belajar ke tempat lain seperti Pasuruan, Lamongan, dan Gresik untuk menambah wawasan budidaya kurma teman-teman,” ujarnya.

Petani dapat memanen kurma setelah 120 hari sejak bunga muncul. Satu pohon kurma dapat menghasilkan 22 hingga 50 kilogram dalam sekali panen. Harga jualnya berkisar antara Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah per kilogram, tergantung jenis kurma.

Permintaan buah kurma asli Indonesia sangat tinggi, sehingga petani seringkali sudah menerima pesanan secara online sebelum panen.

Menurut Achmad Sabiqi, keunggulan kurma Indonesia terletak pada kandungan nutrisinya yang lebih kompleks dibandingkan kurma impor, berkat kesuburan tanah dan sumber daya alam Indonesia yang melimpah.

Perawatan tanaman kurma cukup mudah, mirip dengan perawatan tanaman kelapa. Cukup diberi pupuk kompos secara rutin dan pengairan dua kali seminggu saat musim kemarau untuk menjaga kelembaban tanah.

Untuk mengatasi hama kumbang kelapa dan lalat buah, perlu dilakukan pembersihan pohon dan penyemprotan pestisida secara rutin.

“Kalau kendala ya hama yang biasa menyerang tanaman kelapa. Cukup pembersihan secara rutin dan penyemprotan pestisida sudah aman, jangan lupa gulam harus dibersihkan,” katanya.

Selain menjual buah, komunitas ini juga menyediakan bibit kurma bagi masyarakat yang ingin menanam kurma. Harga bibit kurma bervariasi antara Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung jenis dan ukuran tanaman.

Pos terkait