Metaranews.co, Kota Kediri – Kuliner rawon legendaris di Jalan Mayor Bismo Kota Kediri turut terdampak pembangunan proyek tol Kediri-Tulungagung.
Warung yang berdiri sejak tahun 1975 itu hingga kini belum diketahui kemana akan pindah.
Kepada Metaranews.co, Risdiadi (26), anak dari pasutri Sugino dan Jaenab, pemilik rawon legendaris itu, mengaku belum tahu akan pindah ke kemana.
Risdiadi berharap nantinya lokasi usahanya yang baru berada tidak jauh dari Jalan Mayor Bismo Kota Kediri.
“Inginnya cari tempat pengganti dekat-dekat sini saja. Soalnya pelanggannya juga sudah banyak, agar pada tahu perpindahannya,” kata Risdiadi, Rabu (8/2/2023).
Ia menceritakan, usaha kuliner yang dikenal dengan nama Rawon Mayor Bismo itu dirintis oleh kedua orangtua sejak tahun 1975 silam.
Orang tua Risdiadi membuat berbagai macam olahan seperti rawon rebus, rawon suwir, dan rawon campur. Selain menu aneka rawon soto, menu pecel juga jadi kuliner andalan.
“Rawon campur lebih lengkap, rawon daging rebus suwir sama paru,” jelasnya.
Adapun penjualan rawon Mayor Bismo, kata Risdiadi, saban hari bisa terjual sekitar 100-200 porsi, tergantung ramai atau tidaknya pembeli.
Jika pembelian ramai, maka jumlah porsi yang terjual saban hari bisa mencapai 300-400 porsi.
“Paling rame weekend, hari Minggu. Kalau Idul Fitri juga ramai,” tambah Risdiadi.
Pembeli tak hanya datang dari kalangan warga sipil, para pejabat pun kerap singgah mencicipi Rawon Mayor Bismo yang legendaris ini.
Mulai dari pejabat pemerintah daerah hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pernah singgah ke warung ini.
Dari kalangan artis kerap mampir, seperti Happy Asmara.
Terkait omzet usaha kulinernya ini, lanjut Risdiadi, bisa mencapai puluhan juta perbulannya. Untuk harga per porsi rawon dibanderol Rp23.000, belum termasuk PPn.
“Terhitung PPn 10 persen dari pemerintah,” pungkasnya.