Ribuan Petani di Kediri Antusias Ikuti Sekolah Lapang Penerapan Inovasi dan Teknologi

Petani Kediri
Caption: Kegiatan sekolah lapang program inovasi dan teknologi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Plemahan, Senin (7/8/2023). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Ribuan petani bakal berpartisipasi dalam kegiatan sekolah lapang penerapan inovasi dan teknologi yang diadakan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri.

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dari tanggal 7 hingga 9 Agustus 2023.

Bacaan Lainnya

Tujuan sekolah lapang ini agar para petani di Kabupaten Kediri dapat secara langsung melihat dan mempelajari inovasi dan teknologi terkini.

“Semua nanti bentuknya demplot, kurang lebih ada 60 demplot. Di sana ada teknologi budidaya, pemupukan, pangan, hama, dan penyakit tanaman,” jelas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Anang Widodo, usai membuka acara, Senin (7/8/2023).

“Perkiraan kami kita undang secara langsung untuk masing-masing penyuluh membawa para petaninya, harapan kami tidak kurang dari seribu orang per hari. Harapan kami dalam proses tiga hari ini sampai puncak 7000-8000,” lanjutnya.

Anang menjelaskan, ribuan petani itu akan mengikuti berbagai pelatihan dan mendapatkan wawasan inovasi dan teknologi sektor pertanian mulai sarana prasarana, perkebunan, holtikultura, dan juga pangan.

Para petani ini tidak hanya belajar di lapangan, namun juga akan belajar di dalam ruang kelas.

“Ada tiga ruang kelas, masing-masing classroom sampai 300-500 orang,” paparnya.

Selain pelatihan, kata Anang, pihaknya juga mengadakan pameran berbagai produk, teknologi, budidaya, maupun pupuk pertanian.

“Total ada sebanyak 50 peserta (pameran) dari (berbagai) perusahaan,” tukasnya.

Sementara itu, petani asal Kecamatan Pare, Sarmuji, mengaku senang mengikuti sekolah lapang ini.

Menurut dia, banyak wawasan yang didapat, seperti banyaknya variatif tanaman pertanian padi, jagung, buah, dan berbagai sayuran.

“Semoga ilmunya bermanfaat,” harap Sarmuji.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *