Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Program Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, resmi dimulai hari ini, Senin (15/7/2025).
Ratusan pelajar didampingi orang tua mereka memadati Gedung Balai Pengembangan Kompetensi (BPK) ASN Pemkab Kediri untuk registrasi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ini dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini digagas untuk melahirkan pelajar tangguh, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan merupakan implementasi Asta Cita nomor empat Presiden Prabowo.
“Ini merupakan implementasi Asta Cita nomor empat Presiden Prabowo,” terang Ariyanto.
Para siswa yang mengikuti program Sekolah Rakyat ini didominasi keluarga Desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“(Kategori Desil 1) Itu merupakan syarat utama untuk mendaftar Sekolah Rakyat. Jadi kami pastikan bahwa siswa di sini adalah (siswa dari keluarga dengan ekonomi) menengah ke bawah,” tuturnya.
Menurut Ariyanto, kemiskinan sangat memengaruhi pengembangan sumber daya manusia, karena membatasi akses terhadap pendidikan berkualitas.
Oleh karena itu, semua aspek layanan di Sekolah Rakyat, mulai dari makan hingga sarana belajar sepenuhnya digratiskan.
Sebelum masuk asrama, para siswa akan menjalani tes kesehatan untuk memastikan kondisi mereka.
“(Tes kesehatan ini) hanya untuk antisipasi saja, kalau memang ada (keluhan medis) tidak kita tolak, tapi akan kita sembuhkan terlebih dahulu. Setiap Jumat nanti juga akan diberi suplemen penambah darah dan lain-lain,” terang Ariyanto.
Kepala Sekolah Rakyat di Kabupaten Kediri, Fadli, menambahkan bahwa dari 100 siswa yang diterima, 40 di antaranya laki-laki dan 60 perempuan.
Untuk tenaga pengajar ada 17 guru yang siap memberikan yang terbaik. “Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik,” ucap Fadli.
Pada hari pertama, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, juga turut hadir dan memberikan pesan motivasi.
Mas Dhito, sapaan karib Hanindhito Himawan Pramana, meminta seluruh siswa untuk tidak berkecil hati dan justru bangga karena bisa menempuh pendidikan di fasilitas pemerintah pusat ini.
“Belajar yang rajin, angkat derajat keluarganya. Jangan minder, kalian harus bangga,” pesan Mas Dhito kepada para murid Sekolah Rakyat di Kabupaten Kediri.
Terpisah, salah satu orang tua siswa dari Kecamatan Papar, Dewi Masruroh, mengaku sangat terbantu dengan adanya Sekolah Rakyat ini.
Perempuan yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan ini sangat bersyukur, karena anaknya tidak harus putus sekolah.
“Ada empat yang diterima masuk Sekolah Rakyat di Kecamatan Papar. Alhamdulillah yang pasti,” tutupnya.