Sisa Dana Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Dialokasikan untuk UKT Mahasiswa Baru, Ini Kata Darlis Pattalongi

Darlis Pattalongi
Caption: Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi. Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Samarinda – Di tengah penyesuaian kebijakan pendidikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan sisa dana Program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) tahun 2024 tidak dibiarkan mengendap.

Sekitar Rp 3,5 miliar dari anggaran tersebut akan digunakan untuk membantu mahasiswa baru menanggung biaya awal kuliah mereka, melalui pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Bacaan Lainnya

Langkah ini diambil menyusul perubahan pendekatan dalam sistem pemberian bantuan pendidikan, yang kini lebih terfokus pada pembayaran langsung UKT, bukan lagi beasiswa konvensional.

Dana tersebut telah dimasukkan dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, dan akan mulai disalurkan pada September 2025.

“Sekarang bentuk bantuannya bukan beasiswa seperti dulu, tapi pembayaran UKT untuk mahasiswa baru yang kuliah di Kaltim,” jelas Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, seusai rapat paripurna pada Jumat (23/5/2025).

Menurut Darlis, pemanfaatan sisa dana ini merupakan bentuk penyesuaian terhadap arah baru kebijakan pendidikan di bawah gubernur yang sekarang menjabat.

Meski mekanisme berubah, ia menegaskan bahwa komitmen pemerintah untuk mendukung pendidikan tetap kokoh.

Ia juga menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran membuat bantuan ini diprioritaskan hanya untuk mahasiswa semester pertama. Mahasiswa tingkat lanjut belum bisa mendapatkan dukungan serupa dalam waktu dekat.

“Fokusnya saat ini adalah pada mahasiswa baru semester satu. Mahasiswa semester tiga, lima, atau tujuh belum bisa dibantu tahun ini,” tambahnya.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga akses pendidikan tinggi tetap terbuka lebar bagi lulusan SMA dan sederajat yang baru melanjutkan studi.

Darlis juga menegaskan bahwa program ini bukan semata untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan, tapi juga mengurangi beban awal biaya kuliah yang sering kali menjadi hambatan utama.

“Walau bentuknya bukan beasiswa langsung, tujuannya tetap untuk menjamin anak-anak kita bisa menempuh pendidikan tinggi,” tegasnya.

Dengan strategi yang lebih terarah, pemerintah daerah berupaya agar setiap rupiah dari anggaran pendidikan bisa memberi dampak langsung bagi keberlanjutan studi generasi muda di Kaltim. (ADV)

Pos terkait