Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Ekskavasi Situs Tondowongso di Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, memasuki hari keempat, Sabtu (23/8/2025).
Hingga saat ini, tim belum menemukan temuan signifikan terkait struktur candi utama.
Staf Bidang Sejarah dan Purbakala (Jakala) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Faisal Andrianto, menyebutkan proses penggalian sudah mencapai kedalaman dua meter dari permukaan tanah.
Namun, kata Faisal, belum ada temuan baru yang berkaitan langsung dengan struktur Candi Tondowongso.
“Kalau bebatuan ya memang ada, selain itu masih belum (ada temuan signifikan),” ucapnya saat ditemui METARA, Sabtu (23/8/2025).
Sementara itu, Plt Kepala Disparbud Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, menegaskan bahwa kegiatan ekskavasi ini bertujuan mendukung penelitian lanjutan atas temuan kompleks Candi Tondowongso yang pertama kali ditemukan pada 2006 lalu.
Menurut Mustika, dahulu di kawasan tersebut pernah ditemukan Arca Catur Muka, Durga, Nandi, gapura, hingga candi pendamping.
“Semoga ditemukan benda sejarah lainnya. Dulu juga ditemukan gapura, ada candi pendamping, itu sudah banyak ditemukan di sana (Situs Tondowongso),” ujarnya.
Selain ekskavasi, pihaknya juga merencanakan pembangunan cungkup di atas reruntuhan situs. Cungkup tersebut berfungsi melindungi struktur candi dari paparan panas dan hujan.
“Ini (pembuatan cungkup) merupakan upaya untuk mengamankan aset yang tidak bisa dipindahkan,” jelas Mustika.
Arkeolog dari Universitas Gadjah Mada, Lintang Andamarati, menambahkan bahwa sejauh ini tim menemukan struktur bata di dua titik galian pada hari kedua. Temuan itu berada di kedalaman sekitar 170 sentimeter.
Ekskavasi dilakukan hingga kedalaman dua meter, untuk memastikan tidak ada struktur lain yang tertinggal di bawah tanah.
“Kami menemukannya (struktur bata) di kedalaman sekitar 170 sentimeter dari atas permukaan tanah,” papar Lintang.
Untuk diketahui, Situs Tondowongso merupakan situs percandian bercorak Hindu yang terkubur material vulkanik Gunung Kelud pada kedalaman 1–3 meter.
Situs ini pertama kali ditemukan pada akhir 2006, dan mulai dikenal masyarakat pada 2007.
Beberapa arca bercorak Hindu seperti Brahma, Durga, Agastya, Nadiswara, Surya, Lingga, Yoni, dan Ardhanari pernah ditemukan di kawasan ini.
Berdasarkan gaya arsitektur, Candi Tondowongso diperkirakan berasal dari abad XI–XII Masehi, masa akhir Kerajaan Medang periode Jawa Timur.