Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sejumlah massa yang mengatasnamakan Forum Aliansi Mahasiswa Intelektual (FAMI) menggeruduk Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (24/2/2025).
Dalam aksinya, para mahasiswa tersebut melakukan orasi dan membawa poster tuntutan menagih penetapan tersangka kasus dugaan penyelewengan dana program 1.000 sapi di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
“Pada aksi kali ini adalah aksi yang kedua, yang mana kami menuntut dan menagih janji Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri atas pengentasan kasus dugaan korupsi dana hibah sapi yang ada di Kecamatan Ngadiluwih,” ujar Koordinator Lapangan, Rizki, Senin, (24/2/2025).
Rizki menjelaskan, pada aksi pertama silam Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Pradhana Probo Setyarjo, menjanjikan penetapan tersangka kasus ini pada akhir tahun 2024.
Setelahnya, kata Rizki, pihaknya menunggu kabar penetapan tersangka yang telah dijanjikan Kejari Kabupaten Kediri tersebut. Namun hingga awal tahun 2025 apa yang dijanjikan itu tak kunjung terealisasi.
“Dan ketika awal tahun (2025) kita follow up lagi, Kajari juga tidak ada info yang secara signifikan,” jelasnya.
Massa menduga pihak Kejari Kabupaten Kediri sengaja memperlambat penanganan kasus tersebut.
Sementara dalam aksi kali ini, sebut Rizki, pihaknya dijanjikan kembali oleh pihak Kejaksaan bakal melakukan penetapan tersangka kasus dugaan penyelewengan dana program 1.000 sapi ini pada akhir bulan Ramadan.
“Ketika Pak Kajari tidak ada perkembangan signifikan di akhir bulan puasa (Ramadan), maka kami akan datang kembali, dan akan menuntut Kajari dan Kasi Pidsus ini untuk mundur dari jabatan serta melaporkan ke Jamwas,” ancam Rizki.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Pradhana Probo Setyarjo, membenarkan bahwa pihaknya berjanji bakal melakukan menetapkan tersangka kasus tersebut pasca bulan Ramadan.
“Saya berjanji setelah puasa saya akan tetapkan tersangkanya, kalau belum juga silahkan demo lagi,” tutur Pradhana.