Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Sebagai bentuk protes, warga Dusun Semanding, Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memasang bendera merah putih di tengah jalan setempat.
Hal itu sebagai bentuk protes warga atas jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Di mana warga Bangle Blitar merasa belum merdeka dari jalan berlubang.
Selain memasang bendera merah putih di sepanjang jalan hampir dua kilometer itu, warga juga menanami jalan berlubang dengan pohon pisang.
“Ya ini bentuk ekspresi kekecewaan kami karena merasa belum merdeka mendapatkan hak menikmati jalan rusak. Sejak kami protes pakai cara apapun, Pemkab Blitar belum sekalipun turun,” kata Santoso, salah satu warga setempat, Rabu (9/8/2023).
Sebelum ini, Santoso dan warga Semanding sempat menanami jalan rusak dengan pohon pisang sekitar tiga bulan lalu.
Kemudian pohon pisang itu dicabut, karena mendapat janji jalan rusak akan diperbaiki oleh anggota wakil rakyat.
Namun janji tersebut ternyata hanya isapan jempol belaka. Nyatanya janji tersebut bersyarat, warga harus terikat kontrak politik dengan parpol tertentu.
Akhirnya, warga sepakat menolak semua komitmen politik terkait perbaikan jalan rusak di desa tersebut.
Sementara pihak desa menyatakan surat pengajuan bantuan pembiayaan telah masuk ke Pemkab Blitar. Dinas terkait juga akan mengupayakan pendanaan melalui mekanisme hibah.
“Jalan ini sudah lama rusak, sudah dua tahunan. Kami pasang bendera di jalan yang rusak ini harapannya segera ada perbaikan. Harus gimana lagi kami bergerak supaya Pemkab Blitar ini turun tangan,” imbuhnya.
Kondisi kerusakan jalan memang makin parah. Karena tiap lubang ditanami pisang, otomatis pengendara akan berjalan zig-zag mencari jalan yang rata.
Akibatnya, makin lama badan jalan yang rata juga ikut terkelupas dan bahu jalan menjadi bergelombang.
Ketika cuaca panas seperti ini, jalanan menjadi berdebu dan mengganggu jarak pandang pengendara ketika malam tiba.