Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menerima surat imbauan dari BMKG Sidoarjo.
Surat itu menerangkan bahwa akan ada cuaca ekstrem di Jombang sampai tanggal 17 Februari 2023 mendatang.
Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo menjelaskan, ada beberapa faktor pendorong cuaca ekstrem, salah satunya adalah Badai La Nina di Samudra Pasifik.
“Terkait adanya cuaca ekstrem walaupun tidak ada badai, saat ini sedang masuk masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, dan ini sudah masuk kategori ekstrem,” jelas Bambang, Selasa (14/2/2023).
Cuaca ekstrem yang Bambang maksud berupa angin kencang, hujan deras, bahkan bisa jadi terjadi hujan es. Menurut Bambang, hal tersebut berkaitan dengan hidrometeorologi.
“Kabupaten Jombang yang paling berbahaya yaitu angin kencang, puting beliung, hujan deras, dan tanah longsor,” bebernya.
Dikatakan Bambang, bencana banjir yang terjadi di Jombang lebih dikarenakan luapan air sungai. Sebab, wilayah Jombang masuk pada daerah aliran sungai (DAS).
“Jadi wajar jika di Jombang sering terjadi banjir,” dalihnya.
Sementara cuaca ekstrem, lanjut Bambang, diprediksi akan berakhir pada pertengahan Maret 2023.
“Kemarin sudah ada rilis dari BMKG, perkiraan Hari Tanpa Hujan (HTH) di 2023 akan panjang,” pungkas Bambang.