Gaji Rendah Picu Kematian Dini Pekerja, Para Peneliti Sudah Membuktikan

Gaji rendah
Pria yang sedang depresi karena lelah bekerja. (Freepik)

Metaranews.co, Hiburan – Gaji rendah picu kemungkinan faktor kematian dini semakin besar. Hal ini bukan bualan semata, namun sudah dibuktikan lewat sebuah penelitian.

Penelitian yang diterbitkan oleh Journal of America Medical Association (JAMA) pada tanggal 21 Februari 2023 lalu ini menunjukkan jika karyawan yang di gaji rendah punya potensi besar untuk memicu kematian.

Bacaan Lainnya

Mahalnya biaya hidup di era saat ini, bahkan menuntut setiap orang untuk terus bekerja lebih keras setiap harinya tanpa memandang perlunya istirahat.

Gaji rendah
Pria yang sedang depresi karena lelah bekerja. (Freepik)

Studi yang dilakukan oleh Katrina L. Kezios, Ph.D., dari Mailman School of Public Health di Universitas Columbia di New York City, dan rekannya ini, meneliti tentang hubungan antar pendapatan yang diupah rendah dan kematian yang berkelanjutan.

Dalam penelitian ini, Katrina melibatkan sampel sebanyak 4.002 peserta dari Amerika Serikat yang usianya 50 tahun ke atas. Dalam penelitiannya itu, para peserta diminta untuk melaporkan pendapatan upah per jam pada tiga titik waktu atau lebih, selama 12 tahun masa kerja.

Hasilnya, para peneliti ini menemukan fakta bahwa mereka yang tidak pernah mendapatkan upah besar saat bekerja, cenderung mengalami 199 kemarin per 10.000 orang per tahunnya.

Namun, justru sebaliknya, pekerja yang mendapatkan upah rendah mencapai 208 kematian per 10.000 orang per tahun, dan ada 275 kematian per 10.000 orang per tahun untuk pekerja dengan upah renda berkelanjutan.

“Jika hubungan itu kausal, temuan kami menunjukkan bahwa kebijakan sosial dan ekonomi yang memperbaiki situasi keuangan pekerja berupah rendah (seperti undang-undang upah minimum) dapat meningkatkan hasil dan mengurangi angka kematian,” tulis para peneliti, mengutip Medicalexpress.com, Senin (6/3/2023).

Dari penelitian yang dilakukan itu, para pekerja dengan upah rendah secara konsisten paling berisiko mengalami masalah kematian.

Kondisi mereka yang tidak seimbang antara pekerjaan dan paparan bahaya di tempat kerja, stres, dan risiko kesehatan lainnya dapat mempengaruhi kematian.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *